Hari Jumat, 27 Nopember 2009. Hembusan angin yang dingin dan nyanyian dari bapak-bapak dari ruang tengah mengusik semua peserta retreat yang sedang terlelap tidur untuk segera bangun menyambut hari baru yang pastinya menjanjikan banyak sukacita. Ini hari ke-dua kami berada di lokasi retreat jemaat Kemang Pratama di Vila Erika yang berada di sekitar kebun teh Puncak. Mengawali segala kegiatan hari Jumat ini, Bapak Wilson Tobing memimpin renungan pagi. Lagu Sion 251 “Waktu Pagi Ya Tuhanku” dinyanyikan oleh sekitar 60-an orang peserta retrteat sebagai lagu pembuka. Setelah doa buka dilayangkan oleh Bapak Ricky Tambunan, anak-anak Pathfinder menyanyikan sebuah lagu special dari Lagu Sion no 302 “Dalam Hatiku Ada Lagu”. Sebelum renungan disampaikan oleh Pdtm. Yehezkiel Sababalat, semua berdiri untuk menyanyikan lagu tema “Ku Mau Sedia Bila Yesus Datang”.
“Misi Pengharapan Sebagai Wahyu Dari Karakter Allah”. Adalah renungan pagi yang diambil dari bacaan minggu sembahyang. “Pada saat terjadi gempa bumi orang-orang akan merasa takut, dalam ketakutannya manusia akan berteriak memanggil Allah. Tetapi pada kenyataan sehari-hari manusia merasa sulit untuk memanggil Yesus dan berusaha mencitrakan tabiat Kristus dalam hidupnya. Di dalam dunia kerja, seorang pemimpin selalu ingin agar semua anak buahnya dalam pekerjaannya dapat mencitrakan misi dari perusahaan. Demikian juga dengan Kristus, Dia ingin agar kita sebagai ciptaan-Nya dapat mencitrakan tabiat-Nya. Tetapi pada kenyataannya, banyak tabiat Kristus yang kita hindari.”, ucap Pdtm. Yehezkiel menguraikan beberapa hal penting. “Bagaimana kita dapat memiliki tabiat Kristus? Allah Bapa, Yesus dan Roh Kudus adalah satu dalam tujuan, pikiran dan tabiat. Pada waktu Roh Kudus dicurahkan, maka pada saat itulah tabiat Kristus dicurahkan kepada kita. Undanglah selalu Roh Kudus untuk mengisi pikiran kita. Kabar baik bagi kita pada hari ini adalah kita akan mengenal siapa Allah kita melalui segala ciptaannya yang akan kita nikmati disepanjang hari ini.”, jelas Pdtm. Yehezkiel merangkumkan isi renungan pagi yang indah ini.
“Misi Pengharapan Sebagai Wahyu Dari Karakter Allah”. Adalah renungan pagi yang diambil dari bacaan minggu sembahyang. “Pada saat terjadi gempa bumi orang-orang akan merasa takut, dalam ketakutannya manusia akan berteriak memanggil Allah. Tetapi pada kenyataan sehari-hari manusia merasa sulit untuk memanggil Yesus dan berusaha mencitrakan tabiat Kristus dalam hidupnya. Di dalam dunia kerja, seorang pemimpin selalu ingin agar semua anak buahnya dalam pekerjaannya dapat mencitrakan misi dari perusahaan. Demikian juga dengan Kristus, Dia ingin agar kita sebagai ciptaan-Nya dapat mencitrakan tabiat-Nya. Tetapi pada kenyataannya, banyak tabiat Kristus yang kita hindari.”, ucap Pdtm. Yehezkiel menguraikan beberapa hal penting. “Bagaimana kita dapat memiliki tabiat Kristus? Allah Bapa, Yesus dan Roh Kudus adalah satu dalam tujuan, pikiran dan tabiat. Pada waktu Roh Kudus dicurahkan, maka pada saat itulah tabiat Kristus dicurahkan kepada kita. Undanglah selalu Roh Kudus untuk mengisi pikiran kita. Kabar baik bagi kita pada hari ini adalah kita akan mengenal siapa Allah kita melalui segala ciptaannya yang akan kita nikmati disepanjang hari ini.”, jelas Pdtm. Yehezkiel merangkumkan isi renungan pagi yang indah ini.
Sebelum mengakhiri kebaktian, peserta retreat membentuk kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 orang untuk berdoa secara berkelompok. Ada pun hal-hal yang didoakan diantaranya adalah Firman Tuhan yang baru didengar, seluruh anggota jemaat agar memiliki kerinduan untuk menjadi juru kabar Allah, anak-anak yang akan mengikuti ujian semester ganjil, Ibu Rini Pelaupessy yang sedang sakit, KPA-KPA, anggota jemaat yang sedang dalam perjalanan menuju ke tempat retreat, Bapak Daniel yang sedang dalam pergumulan untuk menerima kebenaran serta seluruh acara yang akan berlangsung selama retreat. Lagu sion no 250 “Ya Roh Suci Yang Benar” menjadi lagu penutup dan Pdtm. Yehezkiel Sababalat menutup rangkaian acara renungan pagi dalam doa. Usai renungan pagi, Ibu Janeth Siboro memimpin ibu-ibu yang bertugas di dapur meneruskan persiapan masakan pagi yang hangat untuk dinikmati bersama.