Perayaan hari ibu di gereja Kemang Pratama dilaksanakan pada hari Sabat, 26 Desember 2009. Perayaan hari ibu ini berjalan dengan baik, dikoordinir oleh bapak-bapak dan anak-anak. Acara yang dilaksanakan setelah kebaktian Sekolah Sabat ini dipimpin oleh Bapak Viertin Tobing selaku pimpinan departemen Rumah Tangga. Dalam sambutan awal, Bapak Viertin menceritakan sebuah kisah tentang keheranan seorang anak laki-laki oleh karena melihat ibunya yang sering menangis. Hingga akhirnya ia dewasa dan ia bertanya kepada Tuhan dan memperoleh jawaban di bawah ini :
Sebuah puisi berjudul “Ibu-ku” dibawakan oleh Raissa Maringka dan Marcellino Pelaupessy dengan penuh penghayatan dan menggugah hati setiap orang yang mendengar. Kembali Bapak Viertin mengajak semua untuk dapat meresapi arti seorang ibu dengan mengutip ayat Alkitab dari Mazmur 139:13-16. Kutipan dari Ministry of Healing Pasal 31 halaman 341 dan 342 juga dibacakan oleh Bapak Viertin yang pada intinya menyatakan bahwa pekerjaan ibu yang tampaknya tidak penting dan sering tidak dihargai namun sebenarnya malaikat-malaikat surga mengamati ibu yang letih itu, memperhatikan beban-beban yang dipikulnya setiap hari. Namanya mungkin tidak terdengar di dunia ini, tetapi nama itu tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba. Tidak ada pekerjaan lain yang setara dengan pekerjaannya dalam hal pentingnya. Tugas ibu, dengan pertolongan Allah, ialah mengembangkan dalam suatu jiwa manusia keserupaan Ilahi.
Selanjutnya bapak-bapak dan anak-anak menyanyikan sebuah lagu berjudul “Di Doa Ibuku” sambil diiringi piano, biola, clarinet dan saxofon. Sementara lagu dinyanyikan, ibu-ibu diminta untuk berdiri untuk menerima tanda kasih yang sudah dipersiapkan. Tanda kasih ini disampaikan oleh Yoan Hutauruk, Tikno, Sari Tobing dan Daniel Simanjuntak. Beberapa bapak-bapak turut menemani mereka dan menyalami setiap ibu yang sudah menerima tanda kasih tersebut. Setelah semua ibu menerima tanda kasih, pemimpin acara memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk dapat menyalami ibu / istri yang dikasihi. Acara ini ditutup dengan doa syafaat yang dilayangkan secara bergantian oleh Junior Tampubolon, Bapak Ramlan Sormin dan Pendeta R.Y. Hutauruk. Selamat Hari Ibu ! Semoga semua ibu-ibu yang ada di jemaat Kemang Pratama akan selalu diberkati dan dapat melakukan tugas-tugasnya dengan baik.
Aku menciptakan wanita, agar menjadi seorang yg istimewa; Aku membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia, namun cukup lembut untuk member kenyamanan; Aku memberikannya kekuatan dari dalam untuk mampu melahirkan anak dan menerima penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya; Aku memberikannya ketegaran untuk membuatnya tetap tegar ketika orang-orang lain menyerah dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa mengeluh; Aku memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam setiap keadaan bahkan ketika anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya; Aku memberinya kekuatan untuk mendukung suaminya dalam kegagalannya dan melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya; Aku memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik takkan menyakiti isterinya, tetapi kadang menguji kekuatan dan ketetapan hatinya untuk berada disisi suaminya tanpa ragu; Akhirnya, Aku memberinya air mata untuk diteteskan. Ini adalah khusus miliknya untuk digunakan kapanpun ia butuhkan.
Sebuah puisi berjudul “Ibu-ku” dibawakan oleh Raissa Maringka dan Marcellino Pelaupessy dengan penuh penghayatan dan menggugah hati setiap orang yang mendengar. Kembali Bapak Viertin mengajak semua untuk dapat meresapi arti seorang ibu dengan mengutip ayat Alkitab dari Mazmur 139:13-16. Kutipan dari Ministry of Healing Pasal 31 halaman 341 dan 342 juga dibacakan oleh Bapak Viertin yang pada intinya menyatakan bahwa pekerjaan ibu yang tampaknya tidak penting dan sering tidak dihargai namun sebenarnya malaikat-malaikat surga mengamati ibu yang letih itu, memperhatikan beban-beban yang dipikulnya setiap hari. Namanya mungkin tidak terdengar di dunia ini, tetapi nama itu tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba. Tidak ada pekerjaan lain yang setara dengan pekerjaannya dalam hal pentingnya. Tugas ibu, dengan pertolongan Allah, ialah mengembangkan dalam suatu jiwa manusia keserupaan Ilahi.
Selanjutnya bapak-bapak dan anak-anak menyanyikan sebuah lagu berjudul “Di Doa Ibuku” sambil diiringi piano, biola, clarinet dan saxofon. Sementara lagu dinyanyikan, ibu-ibu diminta untuk berdiri untuk menerima tanda kasih yang sudah dipersiapkan. Tanda kasih ini disampaikan oleh Yoan Hutauruk, Tikno, Sari Tobing dan Daniel Simanjuntak. Beberapa bapak-bapak turut menemani mereka dan menyalami setiap ibu yang sudah menerima tanda kasih tersebut. Setelah semua ibu menerima tanda kasih, pemimpin acara memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk dapat menyalami ibu / istri yang dikasihi. Acara ini ditutup dengan doa syafaat yang dilayangkan secara bergantian oleh Junior Tampubolon, Bapak Ramlan Sormin dan Pendeta R.Y. Hutauruk. Selamat Hari Ibu ! Semoga semua ibu-ibu yang ada di jemaat Kemang Pratama akan selalu diberkati dan dapat melakukan tugas-tugasnya dengan baik.