Thursday, March 24, 2011

Allah di Tengah Ombak!


Mazmur 55:17, “Tetapi aku berseru kepada Allah, dan Tuhan akan menyelamatkan aku.”


Akhirnya saat liburan sekolah pun tiba. Keponakan kami sudah tidak sabar lagi ingin segera berlibur ke pantai. “Ibu, kapan kita pergi ke pantai? Aku sudah tidak sabar lagi Bu”, tanya keponakan kami yang saat itu masih duduk di kelas 3 SD kepada sang Ibu. "Nanti malam kita berangkat nak", jawab Ibu. Wah hatiku senang sekali. Malam itu pun kami berangkat bersama dengan mereka sekeluarga. Setibanya disana, kami memasuki hotel dan beristrahat. Pagi harinya sekitar jam 6 pagi, keponakan kami mengajak ibunya untuk pergi ke pantai dan kamipun turut serta. Sesampainya di pantai, kami menyewa ban renang dan mandi di laut. Keponakan kami yang pada saat itu tidak bisa berenang, merasa aman bersama ibunya yang sebenarnya tidak bisa berenang juga, karena adanya ban pelampung.

Kami pun asyik mengejar ombak. "Cihuuyy… Asyiikk… Ayo kita kejar lagi ombaknya sebelum pecah Bu…". Tanpa disadari mereka sudah jauh ke tengah laut. Tiba-tiba ombak yang sangat besar datang. Dalam keraguan dan ketakutan mereka berusaha menghidari ombak tersebut, namun terlambat, ombak tersebut pecah dan memisahkan keponakan kami dan ibunya. Mereka terseret arus ombak yang begitu kuat sehingga mereka semakin masuk ke dalam air. Ibunya berusaha untuk keluar dari permukaan air, tapi apa kuasa, arus itu lebih kuat dan semakin menenggelamkan keponakan kami. "Tuhan tolonglah aku", keponakan kami berdoa di dalam hatinya. Lalu tiba-tiba, keponakan kami merasakan seperti ada kayu dan dia pegang erat-erat dengan sekuat tenaga. "Tolong Tuhan... Jangan sampai lepas peganganku ini". Sementara itu, ibunya mulai mencari-cari anaknya. "Ya, Tuhan, di mana anakku? Selamatkanlah dia". Ketika itu, Ibunya merasakan ada sesuatu di kakinya, "Aduuhh apa ini? Koq aneh?? Seperti ada yang menyangkut?", pikirnya. Ketika ibu menarik kakinya, alangkah kagetnya, ternyata putrinyalah yang telah memegang kakinya. Keponakan kami pun menangis dan memeluk Ibunya.

Allah sungguh tidak terbatas dalam segala hal. Bahkan Allah dapat menyelamatkan setiap mahkluk ciptaanNya di tengah lautan luas sekali pun jikalau Allah berkehendak. Maut mengancam hidup kita sewaktu-waktu. Baik kita sadari maupun di luar kesadaran kita. Itulah sebabnya kita perlu menyerahkan diri kita kepadaNya agar Ia tetap melindungi dan memeliharakan kita bahkan menyelamatkan kita pada saat badai menerpa hidup kita. Diperlukan iman yang bertumbuh setiap hari, mata rohani yang terbuka, untuk melihat tangan Allah menawarkan pertolongan kepada kita. Dan sadarilah, bahwa kita tidak berkuasa atas hidup kita. Bahkan di dalam kesusahan yang kita alami, berserulah kepada Tuhan, betapa pun luasnya lautan tidak dapat menghalangi-Nya untuk menyelamatkan umat-Nya yang percaya kepada-Nya. Kiranya Tuhan menjadi pelindung kita hari ini.


Mari kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.