Mazmur 28:6, “Terpujilah Tuhan karena Ia telah mendengar suara permohonanku.”
“Aduh, ada apa ini sama mobilku, belum lagi udah jam 9.00 malam, hujannya deras banget, di tol pula”, demikian saya berucap dalam hati sambil menjalankan mobil perlahan dan berhenti di jalan tol lalu memeriksa ban kendaraan yang saya kendarai ternyata pecah. Ini kali pertama saya mengalami pecah ban dan di jalan tol pula!. Saya terdiam sendiri di dalam mobil sambil berharap mobil derek yang biasa melintas di jalan tol segera menghampiri saya. Saya coba menghubungi suami saya dan rental mobil perusahaan saya, semua nomor telepon tidak dapat di hubungi, bisa jadi hujan yang sangat deras menjadi penyebab terganggunya sinyal komunikasi saat itu. Ditengah kegelapan malam dan derasnya hujan, saya melihat beberapa mobil yang melewati mobil saya berusaha mendekat dan mencari tahu apa yang terjadi dengan saya. Kekhawatiran saya semakin menjadi ketika saya ketahui jam telah menunjukan pukul 22.00 malam.
Sementara hujan semakin deras diselingi petir, perlahan saya mendengar suara truk berhenti tepat di belakang mobil saya. Secepat kilat saya menoleh ke belakang untuk memastikan kalau-kalau pengemudi truk tersebut membawa senjata tajam. Sambil tetap berjaga-jaga saya menutup mata dan berdoa. Tiba-tiba saya dapati supir truk tersebut sudah berdiri tepat di samping mobil saya, sepintas saya melihat penampilannya yang urakan, saya semakin takut. Beberapa detik saya terdiam tanpa berusaha membuka kaca jendela di sebelah saya. Saya sedemikian takut hingga tanpa sadar saya sempat mematikan lampu “hazard”. Saya melihat supir truk tersebut mencoba mendekatkan wajahnya ke arah jendela dan saya dapat melihat dengan jelas bagaimana bentuk rupanya. Terlihat sedikit beringas dan urakan. Yang ada di pikiran saya ketika itu adalah orang ini akan merampok saya dan mengambil semua barang-barang saya. Saya semakin ketakutan.
Akan tetapi supir truk tersebut berusaha meyakinkan saya bahwa dia hanya ingin menolong, terlihat beberapa kali dia merapatkan kedua tangannya tanda persahabatan. Saya mulai bingung, dalam hati saya berujar mau apa supir truk ini. Tiba-tiba saja ada dorongan alam bawah sadar saya dan keberanian saya muncul, dengan cepat saya membuka kaca dan mencoba mengusir supir truk tersebut. Apa yang saya dapatkan kemudian adalah diluar dugaan saya. Supir truk yang terlihat beringas dan urakan itu ternyata memiliki hati yag mulia. Ketika dia ketahui apa yang terjadi dengan mobil saya dengan cepat dia menuju ke truknya dan secepatnya kembali dengan membawa perlalatan lengkap dengan kondekturnya yang kemudian membantu mengganti ban mobil saya.
Demikianlah Allah selalu ada mengiringi langkah umatNya. Dia tidak membiarkan mereka yang berteriak minta tolong kepadaNya berada dalam kesesakan. Apa yang terlihat dengan mata jasmani seringkali menyesatkan. “Don’t judge the book from its cover”. Allah akan mengirimkan bantuan melalui siapa saja yang Dia kehendaki untuk menjadi penolong kita. Berdoa dengan sungguh-sungguh dan berharap hanya kepadaNya adalah kunci dari segala kekhawatiran. Allah adalah penolong yang ajaib.
Mari kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.