Mazmur 56 : 14, “Sebab Engkau telah meluputkan aku daripada maut, bahkan menjaga kakiku, sehingga tidak tersandung, maka aku boleh berjalan di hadapan Allah dalam cahaya kehidupan.”
Hari itu adalah hari terakhir kami berada di sebuah pulau yang di dalamnya terletak danau terbesar di dunia. Kami berada di kota ini setelah beberapa hari menghabiskan waktu mengunjungi orang tua yang tengah melayani sebagai pelayan di salah satu lembaga pendidikan Advent di kota itu. Pagi itu, seusai berdoa bersama, kami segera mengemasi barang-barang dan meninggalkan kampus untuk kembali ke kota tempat kami tinggal yang ditempuh kurang lebih dua jam perjalanan melalui pesawat udara. Udara cukup segar dan langit cerah bersahabat membuat kami begitu menikmati pagi itu. Seakan tidak ingin berpisah kami terus berbagi cerita kebahagiaan dan sukacita atas berkat Tuhan kepada kami. Bahkan ketika di dalam mobil pun, kami bersama beberapa anak-anak tak henti-hentinya bercerita penuh canda, tertawa, hingga kedua orangtua kami yang turut mengantarkan kami ke bandara pun tak kuasa menahan tawa, turut bersukacita bersama kami. Puji Tuhan!.
Selang beberapa detik menjelang pukul 10.00 pagi, kira-kira seperempat jam perjalanan meninggalkan kampus, tiba-tiba saja kendaraan yang kami tumpangi terasa oleng, dalam kecepatan tinggi mobil bergerak ke kiri dan ke kanan tidak menentu, membuat kami semua terdiam. Ibu saya berteriak, “Tuhan, tolong kami, kami sekeluarga di mobil ini”. Kami semua hanya bisa membisu sambil tutup mata rapat-rapat saya berdoa dalam hati, “Tuhan, kehendakMu saja yang jadi”. Doa belum selesai terucap, tiba-tiba terdengar suara rem berdenyit kencang diikuti suara benturan cukup keras, kami berputar-putar di udara dan mobil terbalik sebanyak dua kali setelah berusaha berhenti mendadak akibat gerakan kemudi yang kurang stabil demi menghindari mobil dengan kecepatan tinggi dari arah berlawanan. Mobil yang kami tumpangi terseret dan terlempar sekitar 1 kilometer dari tepi jalan raya, semua terdiam, pasrah, sampai akhirnya mobil berhenti dengan posisi roda tetap dibawah. Puji Tuhan! Kami berusaha keluar dari mobil seraya menggerakkan tubuh kami dan melihat jikalau ada diantara kami yang tidak bisa keluar akibat himpitan mobil yang rusak berat. Kami temukan semua dalam keadaan baik-baik, tak satu pun mengalami luka serius sambil berpelukan dan bersyukur dalam hati. Kami dikagetkan tiba-tiba anak pertama kami berteriak dan menangis, “Papa ...! Papa ...! Papa ...! Kepala Papa berdarah!”. Serentak kami mengarahkan pandangan kepada suami saya yang masih duduk terpaku di jok, belum sempat kami menanyakan keadaannya, dia terlebih dahulu berujar, “Saya baik-baik saja, darah ini akibat benturan kecil di plafon mobil”. Puji Tuhan.
Mobil yang kami tumpangi mengalamai rusak berat, kaca-kaca hancur depan dan belakang, pintu kanan belakang lepas, kap depan penyok cukup dalam. Orang-orang mengelilingi dan menonton kami sambil mengatakan pastilah semua penumpang mati di tempat. Belum lagi barang-barang yang terlempar keluar jauh dari mobil kami berhenti. Namun, tidak satu pun yang hilang atau sengaja di ambil orang yang kebetulan melewati kami saat kejadian terjadi. Hal yang belum kami ketahui sesungguhnya ternyata kondisi mobil yang kami gunakan belum sempurna sepenuhnya karena masih dalam masa perbaikan, yang mengakibatkan rem belum berfungsi sempurna.
Sahabatku yang kekasih, tangan Tuhan sungguh ajaib di dalam kehidupan kita. Tangan-Nya tidak pernah lepas untuk melindungi umatNya jika kita meminta pertolonganNya. Tuhan ada ketika kita meminta tuntunan-Nya. Dia tidak akan membiarkan hambaNya di dalam kesulitan dan kesukaran jika kita memohon uluran tangan-Nya. Dia adalah Allah yang sanggup melepaskan umatNya dari marabahaya untuk menjadi kesaksian yang hidup dan sukacita bagi mereka yang mengalaminya. Jika saudara dan saya berteriak meminta pertolonganNya, Dia adalah penyelamat yang kita butuhkan, yang akan memberikan kelepasan yang sejati. Undanglah Dia menjadi Pelindung dan Pemelihara hidupmu setiap hari. Allah tau yang terbaik bagi kita, ijinkanlah Ia berbuat dalam hidupmu. Selamat menikmati pimpinan-Nya dalam perjalanan hidupmu. Amin.
Mari kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.