Wednesday, March 23, 2011

Kenallah TuntunanNya…

Amsal 3:5, “Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.”



Pagi itu tepat hari Minggu. Hari di mana kita bersantai dengan seluruh anggota keluarga. “Ayo, Ma. Buruan ya, supaya kita nggak telat berangkat”, ajak saya kepada istri. Kami sekeluarga pun beranjak meninggalkan kota Bandung menuju ke Jakarta guna menghadiri pesta pernikahan sepupu kami yang selanjutnya akan dilangsungkan acara resepsi di daerah Pantai Indah Kapuk pada malam harinya. “Eh…, kalian lebih baik ikut kami saja ke apartemen, supaya istirahat dulu sebelum mengikuti resepsi nanti malam. Jadi kondisi kalian bisa tetap bugar. Apalagi nanti kalian mau langsung pulang ke Bandung kan?”, demikian komentar salah seorang saudara kami. "Iya juga ya. Biar nggak terlalu capek. Sekalian bisa ketemu sama saudara-saudara yang lain yang sudah berkumpul di apartemen", ujarku kepada istri.

Kebetulan Om dan tante kami juga datang dari luar pulau. Kami mendengar banyak kesaksian tentang tuntunan Alah dan kuasa Roh Kudus yang mengubahkan Om kami dari gaya hidup yang sembrono, tidak peduli agama, menjadi orang yang berperilaku yang patut dipuji. Cara hidupnya yang berubah secara total atau berubah 180 derajat. Itu membuat rasa ingin tahu kami lebih besar. Tanpa terasa waktu menunjukkan pukul 17.30, kami berjumlah kurang lebih 15 orang beranjak dari apartemen menuju ke gedung resepsi dengan menggunakan lift yang berkapasitas maksimum 7-8 orang untuk keluar dari gedung apartemen. Kami pun terbagi ke dalam dua grup saat keluar dari gedung apartemen dengan lift. Di luar dugaan, lift yang kami tumpangi tiba-tiba berhenti di salah satu lantai dan pintu lift pun terbuka sementara tidak ada orang lain yang hendak memasuki lift tersebut. Kami semuanya panik. ”Waduuh koq lantai 20, bukan Lobby?“, seru salah satu anggota keluarga. Kemudian, kami menekan tombol untuk turun ke Lobby, namun usaha kami tidak berhasil karena harus menggunakan kartu penghuni jika hendak turun sementara saudara kami yang menjadi pemilik apartemen itu tidak bersama kami. Kami pun semakin panik. ”Bagaimana ini?”. Tiba-tiba Om kami angkat bicara, “Tenang tidak usah panik. Pasti Tuhan akan menolong. Kita harus percaya dan menyerahkan semuanya pada tuntunan Tuhan.”, ujar om kami menenangkan. Kami mencoba bertelepon kepada anggota keluarga yang membawa kartu penghuni untuk menjemput kami lantai 20, namun itu pun tidak berhasil, telepon tidak tidak diangkat. Sekitar 10 menit kami menunggu, tiba-tiba pintu lift terbuka ada dua orang asing di dalam dan kami pun segera masuk. “Maaf Pak, kami ikut sampai di Lobby “ Kami pun segera masuk lift dan akhirnya bisa turun di Lobby dengan selamat. “Puji Tuhan. Tuhan mendengar seruan kita. Benarkan? Tuhan itu ajaib dalam memimpin kita asal kita mau belajar percaya pada Nya!!“, ucap Om kami lagi. “Iya. Om benar", sahut kami gembira karena bisa tiba di Lobby.

Terkadang dalam kesibukan keseharian kita, sering kurang menyadari akan hal–hal kecil yang terjadi yang merupakan satu tuntunan Tuhan yang begitu baik dalam kehidupan kita. Kita sering menganggap bahwa hal–hal tersebut merupakan suatu hal biasa yang wajar dengan menyandarkan pada pengertian kita sendiri. Marilah kita setiap hari mau belajar dan melihat dengan mata rohani kita bahwa Tuhan itu begitu baik, selalu hadir menuntun kita, bila kita bersedia menerima tuntunan Tuhan setiap waktu dengan percaya dan ucapan syukur yang dapat mengangkat iman kerohanian kita semakin dekat kepada Tuhan.


Mari kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.