Jam menunjukkan pukul 19:30 malam, saat kebaktian Rabu 25 Maret dimulai. Di awal kebaktian lagu "Malam Kudus" dinyanyikan dengan sangat hikmat. Selesai menyanyikan lagu ini, doa buka dilayangkan oleh ibu Sunaryo. Kemudian, ibu Tina yang memimpin acara ini mengundang bapak-bapak untuk membawakan sebuah lagu pujian. "Kami mahsyurkan dan nyanyikan...memuji Yesus s'panjang hari...kami mahsyurkan dan nyanyikan...memuji Yesus s'panjang hari...", terdengar mengalun merdu dinyanyikan oleh bapak-bapak di malam itu.
Ibu Dahlia Hutauruk membawakan renungan yang diambil dari buku Kerinduan Segala Zaman pasal 4, yang berjudul “Bagimu Seorang Juru Selamat”. Pekabaran ini membahas bagaimana Allah mengutus Yesus untuk menyelamatkan manusia. Hal ini tentunya membuat setan semakin membenci Allah, karena rencana itu bertentangan dengan keinginan setan untuk membinasakan manusia. Pada waktu Yesus datang ke dunia, Ia tidak datang dengan kemewahan dan kemuliaan, namun dengan kesederhanaan. Hal ini - seorang Raja dari segala raja, namun lahir dalam kesederhanaan - memberikan pelajaran pembentukan tabiat bagi kita untuk selalu bersikap sederhana. Yesus tidak mau menjadi pusat perhatian, Ia tidak ingin kedatanganNya menjadi suatu pertunjukan. Itulah sebabnya, para penulis alkitab tidak memberikan informasi yang rinci mengenai tanggal dan bulan kelahiran Yesus. Allah menginginkan kesederhanaan seperti yang ditunjukkan oleh para gembala di padang. Allah secara khusus mengutus malaikatNya untuk memberitakan kabar keselamatan kepada para gembala yang sederhana tersebut, ketimbang kepada para imam dan ahli taurat yang tinggi hati. Allah mau memberikan pengertian dan kedamaian kepada semua orang yang mau menerimanya. Semakin sederhana kita, dan jauh dari hal-hal keduaniawian, maka bisikan Roh Kudus akan terdengar semakin nyaring untuk menuntun kita datang kepada Allah. Tuhan Allah penuh dengan kasih kepada manusia yang berdosa. Dia mengijinkan AnakNya untuk datang sebagai penebus bagi manusia. Allah mengijinkan Yesus menghadapi ancaman nyawa yang bisa berlaku atas jiwa manusia, bertempur dalam peperangan sebagaimana tiap anak manusia wajib bertempur. Allah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya jalan hidup dapat dipastikan bagi semua manusia. Puji Tuhan untuk renungan yang baik tentang kasih Allah yang begitu besar bagi kita semua !
Sebelum kebaktian permintaan doa malam ini ditutup, ibu Tina menyaksikan bagaimana tegarnya ibu Yoppy, yang menderita kanker payudara, namun tetap berserah kepada Tuhan Yesus. Kemudian, jemaat mengambil teman 2 atau 3 orang untuk bertelut berdoa. Mendoakan firman yang telah didengarkan, ibu Yoppy dan anggota jemaat yang sakit, Family of the Month, anak-anak yang akan menghadapi UAN dan yang lainnya. Lagu penutup dikumandangkan "...dengar malaikat nyanyi...puji Raja tlah lahir..". Ibu Dahlia melayangkan doa tutup di akhir kebaktian.