Hari Sabat 28 Februari, keluarga besar almarhum Pendeta Y. Panjaitan datang bersama-sama berbakti di gereja Kemang Pratama. Penghiburan bagi keluarga yang berduka diadakan segera setelah khotbah Sabat usai. Bapak Ronny Kountur memimpin jalannya acara kebaktian penghiburan. Di awal acara, Pendeta Togar Simanjuntak menyampaikan riwayat dari almarhum Pendeta Y. Panjaitan. Setelah itu sebuah lagu penghiburan “For Those Tears I Died” dibawakan oleh Bapak Ramlan dan Ibu Evelyn Sormin. Lagu itu menceritakan bahwa di dunia ini banyak sekali dukacita dan airmata. Dan Yesus telah mati untuk semua airmata itu, agar kebahagiaan dan hidup kekal boleh menjadi bagian kita semua bersama orang yang kita kasihi nanti.
Dalam khotbah penghiburan Pendeta R.Y. Hutauruk mengatakan, “Kematian adalah bagian dari kehidupan manusia di dunia berdosa ini. Namun Tuhan memberikan kita pengharapan akan satu kebangkitan dan pertemuan bersama dengan semua yang kita kasihi di hari Yesus datang kedua kali.” “Untuk itu kepada keluarga besar Panjaitan dan semua yang hadir, mari kita memegang pengharapan itu, dan tetap setia, agar hari yang mulia itu boleh kita jelang bersama dengan sukacita. Semua yang telah mendahului kita akan dibangkitkan dan kita akan bertemu kembali dengan mereka.”, lanjut Pendeta Hutauruk di akhir khotbahnya. Usai khotbah Pendeta Hutauruk membawakan doa berkat bagi keluarga besar Panjaitan.
Bapak Wilson Tobing menyampaikan kata-kata penghiburan mewakili jemaat Kemang Pratama. Mengutip lagu kesukaan almarhum Pendeta Y. Panjaitan “Oh Brapa Jauh Dari Rumah”, Bapak Wilson mengingatkan bahwa satu saat kita akan tiba di rumah yang kita rindukan, yaitu surga, dan bertemu kembali dengan yang kita kasihi. Ibu Dahlia Hutauruk menyampaikan tanda dukacita dari Kemang Pratama kepada Ibu Panjaitan dan berharap agar keluarga tetap dikuatkan hingga Yesus datang. Ibu Panjaitan penuh haru saat memeluk Ibu Dahlia. Bapak Dikson Simanjuntak, mewakili keluarga besar Panjaitan, menyampaikan terima kasih kepada jemaat atas semua perhatian dan cinta kasih yang telah tercurah kepada keluarga Panjaitan. Acara penghiburan diakhiri dengan dengan doa tutup. Kiranya keluarga besar Panjaitan boleh mendapatkan penghiburan sejati dari Bapa di surga dari sekarang hingga Maranata !
Dalam khotbah penghiburan Pendeta R.Y. Hutauruk mengatakan, “Kematian adalah bagian dari kehidupan manusia di dunia berdosa ini. Namun Tuhan memberikan kita pengharapan akan satu kebangkitan dan pertemuan bersama dengan semua yang kita kasihi di hari Yesus datang kedua kali.” “Untuk itu kepada keluarga besar Panjaitan dan semua yang hadir, mari kita memegang pengharapan itu, dan tetap setia, agar hari yang mulia itu boleh kita jelang bersama dengan sukacita. Semua yang telah mendahului kita akan dibangkitkan dan kita akan bertemu kembali dengan mereka.”, lanjut Pendeta Hutauruk di akhir khotbahnya. Usai khotbah Pendeta Hutauruk membawakan doa berkat bagi keluarga besar Panjaitan.
Bapak Wilson Tobing menyampaikan kata-kata penghiburan mewakili jemaat Kemang Pratama. Mengutip lagu kesukaan almarhum Pendeta Y. Panjaitan “Oh Brapa Jauh Dari Rumah”, Bapak Wilson mengingatkan bahwa satu saat kita akan tiba di rumah yang kita rindukan, yaitu surga, dan bertemu kembali dengan yang kita kasihi. Ibu Dahlia Hutauruk menyampaikan tanda dukacita dari Kemang Pratama kepada Ibu Panjaitan dan berharap agar keluarga tetap dikuatkan hingga Yesus datang. Ibu Panjaitan penuh haru saat memeluk Ibu Dahlia. Bapak Dikson Simanjuntak, mewakili keluarga besar Panjaitan, menyampaikan terima kasih kepada jemaat atas semua perhatian dan cinta kasih yang telah tercurah kepada keluarga Panjaitan. Acara penghiburan diakhiri dengan dengan doa tutup. Kiranya keluarga besar Panjaitan boleh mendapatkan penghiburan sejati dari Bapa di surga dari sekarang hingga Maranata !