Berikutnya “Sinner Saved By Grace” dinyanyikan oleh The Promise. Lagu ini menceritakan betapa kita manusia sesungguhnya hanyalah seorang berdosa, bukan siapa-siapa. Namun kasih Allah yang begitu besar telah dicurahkan kepada kita yang berdosa ini, sehingga kita boleh diselamatkan. Dr. Jay Tombokan memimpin Vocal Group Maranatha untuk menyanyikan sebuah lagu “God Leads Us Along”. Dr. Jay memetik gitar dengan baik sekaligus menyanyi bersama-sama. Lagu ini menceritakan tidak perduli dalam situasi apapun, senang atau susah, malam atau siang, musim panas atau musim dingin, Tuhan senantiasa memimpin perjalanan kehidupan kita. Lagu dinyayikan dengan semangat dan merdu oleh mereka semua, mempersiapkan yang hadir untuk mendengar firman Tuhan yang berjudul “Persiapan Menghadapi Krisis Terakhir” yang dibawakan oleh Dr. Jay Tombokan.
“Di dalam buku Testimonies jilid 9, Nyonya White menyampaikan bahwa perubahan besar sedang terjadi di bumi kita ini. Gerakan-gerakan terakhir akan sangat cepat berlangsung. Pelbagai malapetaka dan bencana yang terjadi di dunia, peperangan, semua mengacu kepada satu puncak peristiwa, yaitu Yesus akan datang segera. Yang menjadi pertanyaan besar adalah : Apakah kita siap menghadapi peristiwa itu ? Jangan-jangan kita ketiduran dan tidak sadar bahwa bahaya sudah di ambang pintu.”, kata Dr. Jay mengawali khotbah pada Sabat itu. Sebelum melanjutkan khotbah Dr. Jay mengundang Prisilia Tombokan dan kedua anak almarhum Johny Nusakawan untuk membawakan lagu pujian. “Lord I praise you because of who you are…I worship because of who you are…not because of all the mighty piece you have done…You are all the reason that I need to voice any praise…”, lagu yang berjudul “Because of Who You Are” dinyanyikan dengan merdu oleh The Blessings Trio ini menyadarkan kita bahwa semua puji-pujian yang kita layangkan adalah karena Dia yang penuh kasih. Kemudian The Promise Male Quintet menyanyikan lagu “Everlasting Peace” yang menceritakan bahwa di tengah-tengah peperangan, kekacauan dan sepertinya tidak ada cara kita melalui kesukaran ini, maka kedamaian sejati akan datang dari Tuhan. Kedua lagu merdu ini mengantar kita lebih lanjut mendengarkan firman Tuhan.
“Kita perlu bersedia menghadapi satu krisis, kita tidak boleh tertidur seperti lima anak dara yang bodoh. Saat Undang-undang hari Minggu yang akan diberlakukan nanti terjadi, itu adalah satu krisis. Hukum hari Sabat dihadapkan dengan hukum hari Minggu. Tuhan mengijinkan satu krisis tejadi agar kita bisa melihat dengan nyata, apa yang tidak diketahui oleh orang banyak.”, kata Dr. Jay melanjutkan khotbahnya. “Manusia diberikan kesempatan untuk memilih. Bila pintu kasihan ditutup, maka masa kesukaran akan terjadi kepada mereka yang menolak Tuhan. Umat yang telah memilih Allah, akan dilindungi oleh Roh Tuhan. Orang jahat akan bangkit mau membunuh umat Tuhan, tetapi Tuhan akan menyelmatkan umatNya yang setia.”, jelas Dr. Jay tentang puncak yang mengakhiri krisis itu nanti. Lebih lanjut Dr. Jay mengutarakan krisis yang dihadapi oleh Ester serta Daniel beserta ketiga kawannya. Mereka dihasut dan nyawa mereka menjadi taruhannya. Namun mereka terus bertekun mempertahankan dirinya untuk berada di sisi Tuhan. Dan Tuhan menunjukkan kuasaNya melepaskan mereka semua. Dr. Jay mengajak kita semua untuk mempersiapkan diri kita sejak sekarang untuk setia kepada Tuhan dan berjalan bersama Tuhan setiap hari. Bila saat krisis akhir nanti tiba, kita akan dituntun oleh Allah untuk berjalan melalui semua itu dan memperoleh kemenangan akhir. Puji Tuhan untuk firman yang menguatkan semua yang hadir di Sabat yang indah !
Cuplikan video khotbah “Persiapan Menghadapi Krisis Terakhir” dan lagu-lagu spesial VG The Promise dan VG Maranatha bisa kita lihat di kolom video yang ada di kanan atas halaman ini.