Telepon berdering keras di pagi hari. Ketika saya angkat suara di seberang sana berkata, “Teman mama meninggal, apakah kalian bisa menemani mama kesana…?”, suara mama terdengar keras sekali. “Ok, mama siap saja ya… nanti saya atur dulu waktunya…”, jawab saya pada mama. Akhirnya kami pun pergi bersama-sama menuju tempat duka. Dalam perjalanan mama asyik bercerita mengenang masa muda yang mereka habiskan bersama almarhum ketika masih tinggal di daerah dulu. “Sudah lama tidak berjumpa, kok malahan pertemuan yang terakhir yang terjadi”, suara mama terdengar menahan rasa haru. Setibanya di rumah duka suasana hening mendominasi ruangan itu, apalagi setelah lagu-lagu penghiburan dilantunkan kita terbawa hanyut dengan kesedihan. Kehidupan terasa begitu cepat bergerak tanpa kita sadari.
Seseorang menegur saya “Kok bisa ada disini ? ”. Kemudian saya jawab, “Ooh…, kebetulan mengantar mama kesini, almarhum teman mama ketika masih muda dulu…”,ujar saya menghilangkan keheranannya. Selanjutnya saat penyampaian sepatah dua kata dari pihak keluarga, hati saya tak kuasa menahan sedih, karena begitu tersentuh mendengar kata-katanya. “Saya begitu bangga dengan diri papa saya, karena bagi saya papa adalah orang yang sangat baik…”, suaranya tersendat tak kuasa menahan tangis. Saat larut dalam haru, sekejap saya tercenung berfikir kapan terakhir kali kita sudah menyaksikan hal-hal yang baik mengenai orang tua yang masih ada bersama kita? Kalau boleh kita melihat kenyataan yang sering kali terjadi, entah karena kesibukan kita baik di rumah atau di pekerjaan, kita menjadi lupa melihat bahwa setiap orang tentunya memiliki hal yang indah untuk dilihat, hal yang indah untuk diteladani, dan indah untuk disaksikan. Apalagi kalau mereka adalah orang tua kita.
Seseorang menegur saya “Kok bisa ada disini ? ”. Kemudian saya jawab, “Ooh…, kebetulan mengantar mama kesini, almarhum teman mama ketika masih muda dulu…”,ujar saya menghilangkan keheranannya. Selanjutnya saat penyampaian sepatah dua kata dari pihak keluarga, hati saya tak kuasa menahan sedih, karena begitu tersentuh mendengar kata-katanya. “Saya begitu bangga dengan diri papa saya, karena bagi saya papa adalah orang yang sangat baik…”, suaranya tersendat tak kuasa menahan tangis. Saat larut dalam haru, sekejap saya tercenung berfikir kapan terakhir kali kita sudah menyaksikan hal-hal yang baik mengenai orang tua yang masih ada bersama kita? Kalau boleh kita melihat kenyataan yang sering kali terjadi, entah karena kesibukan kita baik di rumah atau di pekerjaan, kita menjadi lupa melihat bahwa setiap orang tentunya memiliki hal yang indah untuk dilihat, hal yang indah untuk diteladani, dan indah untuk disaksikan. Apalagi kalau mereka adalah orang tua kita.
Ayat kita pagi ini mengingatkan agar kita menghormati ayah dan ibu kita karena ini adalah perintah penting, dan menjanjikan umur panjang dan kebahagiaan kepada kita. Menghormati orang tua berarti mendengar ajarannya. Menghormati berarti mendengar dan menuruti nasehatnya. Menghormati juga berarti mencontoh dan menghidupkan teladan yang diberikan orang tua, dan meneruskan teladan itu kepada anak-anak kita. Memberikan pujian dan terima kasih syukur kita kepada orang tua untuk semua kebaikannya adalah bentuk penghormatan kepada orang tua. Memberi perhatian kepada mereka saat mereka sudah lanjut usia, mengajak mereka berbicara dan menolong mereka adalah cara menghormati orang tua. Mari kita lakukan yang kita bisa untuk menghormati orang tua kita dan orang tua pasangan kita, selagi mereka masih ada bersama dengan kita. Ini adalah perintah Tuhan kepada kita. Kebahagiaan dan umur panjang menanti kita semua.
God bless us today !
Bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat anda. Gunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.