Mazmur 37:4 “dan bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.”
Sudah sebulan saya sangat sibuk di rumah, karena kakak ipar saya bersama suami dan anaknya tinggal bersama kami. Mereka sedang mengurus visa untuk melanjutkan sekolah ke luar negeri. “Maaf ya, karena ada kami di sini kalian semua jadi repot. Saya perhatikan kamu kelihatan tidak begitu sehat, cobalah untuk ke dokter untuk cari tahu jangan-jangan kamu berbadan dua”, kata kakak saya sore itu. “Aah…, mungkin karena terlalu banyak jalan-jalan dan kurang tidur saja kak…”, jawab saya menenteramkan hati kakak ipar. “Mama sih minta ditemanin tante terus…, jadi kurang istirahat deh sih tante !”, anaknya ikut berkomentar.
Akhirnya tiba waktunya kami pun mengantarkan keberangkatan mereka ke airport. Sedih juga rasanya setelah mereka pergi, rumah terasa sepi. “Sekarang mama ambil waktu untuk pergi ke dokter, barangkali benar apa yang dikatakan oleh kakak…”, kata suami saya menganjurkan. Ternyata benar, saya positif hamil. Setiap bulan, saya datang ke rumah sakit untuk pemeriksaan rutin. Sejujurnya kami berharap semoga anak kami yang kedua ini adalah laki-laki agar anak kami menjadi sepasang. Sore itu seperti biasa saya periksa kehamilan di rumah sakit,saat itu dokter berkata, “Wah kelihatannya anak ibu yang kedua ini perempuan lagi…! “Tapi coba nanti kita lihat juga hasil USG nya.” Bulan-bulan berikutnya setelah beberapa kali diperiksa hasilnya tetap memperlihatkan jenis kelamin perempuan. Saya dan suami tidak kecewa dengan berita itu. Yang terpenting bagi kami adalah agar bayi bisa lahir dengan sehat dan sempurna. Terbayang sudah bagaimana rumah kami akan lebih ceria dengan gelak tawa dua anak perempuan. Pasti mereka akan senang bernyanyi dan bermain bersama. Saat persalinan tiba, saya tidak bisa melahirkan normal, maka sayapun menjalani operasi Caesar. Ketika saya sadar, di sebelah saya sudah ada suami yang kelihatan begitu bahagia. Dia berbisik ke telinga saya,”Ma, anak kedua kita anak laki-laki…”. Terimakasih Tuhan karena sudah memberikan apa yang diinginkan saya dan suami !
Ayat renungan kita pagi ini mengatakan bahwa kita diajak untuk tetap bergembira, karena Tuhan akan memberikan kepada kita apa yang kita inginkan. Sebagai manusia adalah hal yang lazim jika kita memiliki berbagai pengharapan dan cita-cita. Tetapi masalahnya adalah terkadang harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Bisa saja yang kita inginkan tidak langsung kita terima. Bisa saja kita perlu melatih kesabaran untuk menunggu dulu, baru kita mendapat hasilnya. Bahkan bisa saja harapan kita sama sekali tidak terwujud. Dan di tengah-tengah semua itu, kita diajak untuk tetap bergembira di dalam Tuhan. Kita letakkan percaya kita sepenuhnya kepada Tuhan. Tuhan akan menyediakan apa yang indah bagi kita pada saat yang tepat menurutNya.
Cheer up !