Yohanes 14:3 “Dan apabila Aku telah pergi kesitu untuk menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat dimana Aku berada, kamu pun berada.”
Di hari libur terkadang kami menikmatinya dengan cara berjalan-jalan keliling kota, mencari hiburan bersama anak-anak. Dalam perjalanan kali ini anak-anak terlihat asyik menemukan kegiatan yang baru, yaitu memperhatikan berbagai spanduk yang ada di mana-mana. Kesibukan kota Jakarta terasa semakin semarak dengan bertebarannya wajah-wajah yang tidak kita kenal dalam berbagai ukuran dan aneka gaya, dilengkapi dengan pesan-pesan yang tertulis. Dengan membacanya terkadang hati kita terusik juga. Waduh janji-janjinya hebat sekali. Yang nanti akan kerepotan tentunya petugas kebersihan kota, karena harus membersihkan dan membuang spanduk-spanduk tadi pada waktunya nanti.
“Mama nanti pilih siapa ?”, si abang mendadak bertanya kepada saya. ”Wah, enggak tau juga nih bang...mama bingung loh!”, jawab saya serius. ”Mama pilih saja yang itu...adek lihat janjinya bagus loh...!”, si bungsu memberi saran kepada saya seraya menunjuk ke salah satu spanduk. Kami semua yang ada di dalam mobil tersenyum melihat keseriusan si adek. Sore hari setibanya di rumah karena terasa lumayan penat, saya memanggil tukang urut untuk datang. Kebetulan rumahnya dekat, sehingga dengan cepat dia sudah tiba di rumah saya. Karena masih terbawa suasana kampanye, saya pun jadi ingin tahu seberapa besar pengertian si mbok ini tentang pemilu. ”Si mbok ngerti enggak tentang kampanye?”, tanya saya . ”Oh, ngerti bu…, dua tahun lalu di kampung saya waktu pemilihan kepala kota ada yang datang untuk kampanye. Dia bagi-bagikan minyak goreng, setelah itu diberi pesan agar jangan lupa memilih dia. Janjinya bagus loh bu…”, kata si mbok serius. ”Mbok rasanya gimana waktu dapat minyak goreng itu?”, tanya saya. “Yah senanglah bu.., namanya juga dapat gratis. Dan lumayan banyak juga…”, jawabnya tersipu-sipu. “Terus, waktu pemilihan si mbok ingat dia nggak…?”, tanya saya ingin tahu. “Lah…, waktu itu kan belum ada fotonya bu. Saya kan nggak bisa baca, jadi waktu itu saya nggak tahu yang kasih kita minyak goreng yang mana ya…”, katanya sambil tersenyum malu.