Tuesday, March 17, 2009

Exigesis dan Homiletiks

Jam menunjukkan pukul 9:20 pada hari Sabat 14 Maret, dan pelajaran Sekolah Sabat di UKSS masing-masing pun dimulai. Pelajaran Sekolah Sabat kemarin berjalan menarik. Di kelas pemuda, Robert Rihihina menjelaskan apa artinya exigesis kepada rekan-rekan orang muda. Sekaligus juga memberi contoh-contoh yang bisa dimengerti dengan lebih baik oleh para anggota UKSS Pemuda. Di UKSS Kemang Pratama 1, 3 dan Rawa Lumbu, Bapak Willy Wuisan mengajak anggota untuk memberikan pendapat atas pelajaran yang menarik Sabat itu. Bapak Hendra Tampubolon pun memberikan penjelasan tambahan seputar pelajaran hari Minggu dan Senin. Kemudian Bapak Willy meminta Bapak Jefry Eman untuk memberikan masukan tambahan. Bapak Jefry dengan jelas memberikan beberapa tambahan di seputar pelajaran hari Selasa. Kelas-kelas berjalan dengan hidup, karena pemimpin diskusi banyak memberikan kesempatan untuk anggota memberikan pertanyaan, tanggapan dan tambahan.

Sementara itu di UKSS yang lain, Bapak Salmon Luntungan memimpin diskusi pelajaran Sekolah Sabat. Di kelas ini Bapak Wilson Tobing memberikan contoh cerita tentang Nabi Nuh dan bahteranya yang bisa dijelaskan secara exigesis dan homiletiks. “Jadi secara exigesis, cerita Nabi Nuh menyimpulkan kalau kita mau selamat kita harus berada di dalam bahtera yang Tuhan telah siapkan dimana Tuhan yang memegang kendali. Namun secara homiletiks, maka kesimpulan lain bisa diambil oleh pembicara sesuai konteks yang ingin dibawakan.”, demikian jelas Bapak Wilson. Semua anggota menyimak diskusi yang menarik dengan penuh minat. Puji Tuhan untuk diskusi pelajaran yang baik !