Monday, March 16, 2009

Menyenangkan Hati Tuhan

Hari Jumat malam 13 Maret, jam menunjukkan pukul 19:30 tepat. Bapak Aswin Sugiarto mengucapkan selamat datang dan selamat sabat kepada semua yang hadir tepat pada waktunya. Sebelum Bapak Aswin melayangkan doa pembukaan, jemaat menyanyikan lagu “Ku Cinta, Ku Cinta” dari Lagu Sion no 121. Dan sebelum Ibu Yunita Wuisan membawakan renungan vesper, Bapak David Tampubolon dengan diringi oleh Bapak Agustinus Silalahi, membawakan sebuah lagu pujian yang berjudul “His Eye Is on the Sparrow” dengan penuh penghayatan.

Ibu Yunita memulai pekabaran firman Tuhan dengan mengambil pertanyaaan dari Galatia 1:10, “Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah?”. Ibu Yunita mengambil contoh Nabi Nuh sebagai orang yang menyenangkan hati Tuhan. Dari teladan Nabi Nuh, didapati beberapa point yang dapat kita pelajari agar kita dapat juga menyenangkan hati Tuhan (Kejadian 6). Yang pertama, nabi Nuh hidup bergaul dengan Allah. Dia selalu berhubungan dengan Tuhan. Yang kedua, nabi Nuh mempercayai Tuhan seutuhnya. Dia tidak pernah mempertanyakan maksud Tuhan untuk membangun bahtera di atas bukit. Ketiga, nabi Nuh menurut Tuhan dengan sepenuh hati. Dia membuat bahtera sesuai dengan ukuran yang diberikan Tuhan tanpa menambah ataupun menguranginya. Keempat, nabi Nuh selalu memuji Tuhan dan bersyukur. Dan yang kelima, nabi Nuh menggunakan segala talenta yang dimilikinya untuk memuliakan nama Tuhan.

Di akhir renungan, Ibu Yunita menghimbau kita untuk belajar menyenangkan hati Tuhan dengan cara mengasihi Tuhan, mempercayaiNya seutuhnya, memuji Dia, bersyukur kepadaNya serta menggunakan talenta yang kita miliki untuk memuliakan Nama Tuhan. Renungan diakhiri dengan menyanyikan lagu “Ya Yesus Ku Tlah Janji”. Dan seperti biasanya, setelah doa tutup dilayangkan oleh Ibu Yunita, jemaat berkumpul di halaman gereja untuk membentuk lingkaran dan menyanyikan lagu “God is so good”. Setelah itu mengucapkan “Selamat sabat! Selamat sabat! Selamat sabat! Tuhan memberkati! Halleluyah! Amin!”.