Pada hari Selasa 17 Maret, sudah lewat dari jam 21:30 malam. Pendeta R.Y. Hutauruk menyampaikan berita lewat SMS bahwa Bapak Paul Tampubolon telah meninggal dunia di Lubuk Pakam, Sumatera Utara. Berita diteruskan kepada anggota jemaat yang lain. Pendeta Hutauruk memimpin perlawatan malam itu ke rumah Bapak Hendra Tampubolon, abang dari almarhum, dimana di sana juga ada Natalia Tampubolon, anak dari almarhum. Sebagian anggota jemaat ikut dalam perlawatan malam itu. Setiba di sana sudah ada keluarga Jerry Manurung. Setelah bersalaman dengan keluarga yang berduka, Bapak Hendra menceritakan tentang penyakit yang diderita oleh almarhum dan bagaimana upaya-upaya keluarga sudah dilakukan selama ini untuk kesembuhannya. Beberapa keluarga juga telah menjenguk almarhum dua minggu yang lalu dan memberikan kekuatan serta penghiburan. Namun rencana Tuhan adalah yang terbaik. Almarhum meninggalkan istri dan lima orang anak.
Pendeta Hutauruk menyampaikan kata-kata penghiburan bagi keluarga yang berduka. Semua kita akan mengalami hal ini, karena kita hidup di dunia yang berdosa. Akan ada perpisahan dari orang-orang yang dikasihi. Namun ini adalah sementara. Akan tiba saat kebangkitan dan pertemuan saat Yesus datang kedua kali bagi orang-orang yang tetap setia kepadaNya. Pendeta Hutauruk menyampaikan turut berduka cita dari jemaat Kemang Pratama kepada keluarga Tampubolon dan berharap agar semua rencana berangkat ke Lubuk Pakam dan prosesi pemakaman boleh berjalan dengan baik. Usai kata-kata penghiburan, Pendeta Hutauruk memimpin doa bagi keluarga besar yang berduka. Waktu sudah menunjukkan jam 11:30 malam ketika acara perlawatan usai.