Sementara di luar, para diakon yang lain juga sibuk melayani. Bapak Gilbert Sinaga memimpin lagu-lagu pujian. Bapak Rizal Maringka, Robert Rihina, dan yang lainnya melayani pengisian baskom-baskom yang telah kosong. Diakones seperti Ibu Ully Tambunan, Ibu Tina Wira, Ibu Dahlia Hutauruk dan yang lainnya memastikan handuk-handuk yang disediakan tercukupi. Setelah berdoa bersyukur kepada Tuhan untuk kesempatan melayani saudara dalam Kristus, satu per satu anggota jemaat mulai membasuh kaki satu dengan yang lain. Setelah itu mereka bergantian membasuh kaki pasangannya setelah mengisi baskom dengan air yang baru. Sesekali mereka turut menyanyikan lagu. Usai membasuh kaki, satu persatu mencuci tangan di tempat yang telah disediakan.
If I could catch a rainbow, I would do it just for you, and share with you its beauty, on the days you're feeling blue. If I could build a mountain, you could call your very own, a place to find serenity, a place to be alone. If I could take your troubles, I would toss them in the sea, but all these things I'm finding, are impossible for me. I cannot build a mountain, or catch a rainbow fair, but let me be what I know best, a friend who's always there. - Kahlil Gibran -
Tuesday, March 24, 2009
Pembasuhan Kaki
Jemaat satu persatu menuju ke samping gereja untuk mengikuti upacara pembasuhan kaki. Sebagian menuju ruangan kelas, sementara yang lain memilih kursi di halaman luar. Beberapa suami dan istri memilih kursi-kursi untuk melaksanakan upacara pembasuhan kaki. Di luar sebuah kendaraan memasuki halaman gereja. Opa Arsyad yang selama ini dirawat di rumah memiliki semangat yang tinggi untuk datang ke gereja mengikuti perjamuan suci. Bapak David Tampubolon, pemimpin diakon jemaat, dengan sigap menghampiri Opa Arsyad di bangku mobil dan menggendongnya ke atas kursi roda yang telah disiapkan. Ibu Etty Sukaryati, diakones, bersiap-siap menolong. Setelah itu Bapak David mendorong kursi roda masuk ke dalam gereja. Ibu Ully Tambunan, pemimpin diakones jemaat, dengan sigap juga membuka pintu gereja sementara Opa Arsyad di atas kursi memasuki gereja. Ibu Ully dan Bapak Ricky mempersiapkan baskom dan handuk ke dalam gereja. Opa Arsyad pun mengikuti upacara pembasuhan kaki di dalam gereja.