Pendeta Hutauruk memberikan beberapa pokok pikiran dalam pelajaran yang perlu disampaikan oleh para guru-guru. Beberapa hal yang terkait dengan Eksegesis, Homiletika, berikut contoh-contohnya dibahas dengan baik. Kemudian konteks yang dekat dan konteks yang lebih luas dibahas. Setelah semua inti pelajaran disampaikan, maka para guru dan anggota jemaat memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk dibahas bersama. Ada beberapa pertanyaan yang menarik pada malam itu. Semua yang hadir juga turut memberikan penjelasan dan masukan-masukan. Tidak terasa hari sudah cukup larut malam. Pendeta Hutauruk menyimpulkan diskusi malam itu. Setelah doa tutup, semua pulang kembali ke rumah dengan bekal persiapan untuk mengajar dan berdiskusi pelajaran sekolah sabat keesokan hari.
If I could catch a rainbow, I would do it just for you, and share with you its beauty, on the days you're feeling blue. If I could build a mountain, you could call your very own, a place to find serenity, a place to be alone. If I could take your troubles, I would toss them in the sea, but all these things I'm finding, are impossible for me. I cannot build a mountain, or catch a rainbow fair, but let me be what I know best, a friend who's always there. - Kahlil Gibran -
Friday, March 20, 2009
Persekutuan Guru Sekolah Sabat
Persekutuan guru sekolah sabat diadakan setiap Jumat malam, setelah acara vesper usai. Persekutuan ini bertujuan agar setiap guru yang mengajar di tiap-tiap kelas memiliki kesamaan pengertian akan pelajaran sepanjang minggu dan membawakan pesan inti dari pelajaran kepada semua anggota kelas. Jam telah menunjukkan pukul 20:30 malam ketika vesper tanggal 13 Maret usai. Sementara anak-anak dan ibu-ibu berlatih paduan suara di dalam gereja, para guru sekolah sabat dan beberapa anggota jemaat yang berminat bergegas ke ruang sekolah sabat anak-anak. Pendeta R.Y. Hutauruk memimpin acara persekutuan.