Wednesday, March 18, 2009

Bersabar Untuk Akhir Yang Baik !

Pengkhotbah 7 : 8 “Akhir suatu hal lebih baik dari pada awalnya. Panjang sabar lebih baik dari pada tinggi hati.”






Sore itu, beberapa tahun yang lalu, seperti biasa saya pergi mengantarkan anak-anak untuk les musik. Sementara mereka sedang belajar, kami yang menuggu hanya duduk berdiam diri larut dengan pikiran masing-masing. Lima menit kemudian salah seorang guru musik datang. “Mengajar jam berapa pak?”, saya menyapanya. “Ohh…, masih lama bu. Nanti 1 jam lagi baru ada murid yang saya akan beri les. ”, jawabnya dengan santun. Karena terlihat wajahnya kusut dan letih saya bertanya lagi, ‘Kelihatannya baru habis menempuh perjalanan jauh ya ? ”. “Benar bu…, saya baru saja mendatangi kantor papa saya..”,senyumnya terlihat dipaksakan. “Maaf, kalau saya tidak salah papa kamu kan sudah tidak ada?”, tanya saya lagi. “Memang betul bu, tapi hingga hari ini kami belum pernah melihat jasadnya…”, katanya lirih. Saya hanya ingin mendapat penjelasan resmi dari kantor papa, mana buktinya jika mereka mengatakan papa sudah tidak ada, agar saya lega dan segera membuang jauh-jauh rasa ingin tahu saya…”, suaranya tercekat. Hati saya jadi trenyuh mendengarnya. “Saya berencana mau meneruskan pendidikan, agar bisa bekerja di tempat papa bekerja. Siapa tahu, satu saat ada titik terang tentang papa. “, jawabnya menerangkan rencana dia. “Rencana kamu bagus. Tapi kamu harus berpikiran tenang dan jernih. Dan yang terpenting, kamu harus bersabar dan berserah penuh kepada Tuhan. Tuhan akan memberikan kedamaian di hati dan menunjukkan jalan penyelesaian.”, ujar saya menasehati.

Awan putih terlihat samar-samar, mungkin karena awan gelap yang datang menggeser untuk menggantikannya, pertanda hujan yang akan turun. Saat itu sudah menjelang malam. Kami tengah bersiap untuk pergi keluar rumah, ketika mbak di rumah memberitahukan bahwa ada tamu yang datang. Suami saya menyambut di pintu. Oh ternyata guru musik anak kami yang datang bersama istri dan anaknya yang kecil. “Selamat sore pak...! Kami datang ke sini membawa rambutan hasil kebun sendiri.”, katanya ceria. “Wah terima kasih ya…! Anakmu cantik sekali loh….!”, ujar suami saya. Obrolan kami mengalir dengan cepat. Katanya sekarang dia sudah berkarir sebagai pengawal khusus kepresidenan. Dan yang paling penting dari semuanya adalah dia sudah merelakan papanya. Dia ingin melupakan masa lalu dan memulai lembaran yang baru. ”Saya sudah mendapat kedamaian dari Yang Maha Kuasa bu…! ”, katanya tersenyum bersama istrinya.

Pagi ini ayat renungan mengatakan akhir suatu hal lebih baik dari pada awalnya, oleh karena itu kita diajak untuk memiliki panjang sabar. Terkadang kita menghadapi satu masalah dalam hidup yang tidak jelas penyelesaiannya. Atau kita mendapatkan satu penyelesaian masalah yang tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Hal itu boleh jadi terus mengganjal di pikiran kita dan kita ingin agar ada kejelasan dan penyelesaian yang cepat. Kita diajak untuk bersabar di dalam menghadapi segala sesuatu. Kita ajak Tuhan untuk menolong kita dalam setiap masalah yang kita hadapi. Tuhan akan memberikan kedamaian di hati kita. Dan Tuhan akan menunjukkan akhir yang baik dari setiap masalah kita. Mari kita senantia mengundang Tuhan untuk menuntun kita.

May the peace from our Lord be ours every day !