Wednesday, March 11, 2009

Tangan Yang Terbuka Lebar

Ulangan 15:11 “Sebab orang-orang miskin tidak hentinya akan ada di dalam negeri itu; itulah sebabnya aku memberi perintah kepadamu, demikian: Haruslah engkau membuka tangan lebar-lebar bagi saudaramu, yang tertindas dan yang miskin di negerimu.”


Semalaman si kecil tidak bisa tidur dengan tenang, dia memang mengidap asma, sehingga gampang sekali kambuh. ”Kira-kira, apa ya penyebab asma adek kambuh ?”, tanya saya kepada si kecil. ”Oh mama tidak tahu ya… ? Kemarin kan adek main bola di sekolah, tapi dia tidak bawa baju ganti lagi ! Sementara lapangan di sekolah sedang banyak genangan airnya karena hujan yang deras tadi pagi. Terus…, karena main bola sepatu adek ikut basah juga…ya sudah pasti asmanya jadi kambuh deh…! ”, laporan si kakak dengan suara yang sangat padat dan jelas. ”Terimakasih sayang atas laporanmu yang sangat lengkap sekali…”, jawab saya lembut, meredakan suaranya yang mulai bernada. “Oke, kalau begitu hari ini adek tidak bisa masuk sekalah. Dan itu berarti kamu harus berjemur di panas matahari pagi ya..”, kata saya kepada si bungsu.”Iya ma…”, jawabnya nyaris tidak terdengar, mungkin karena merasa bersalah.

Selagi saya menemaninya berjemur di depan rumah, saya isi waktu dengan membaca Alkitab. Tiba-tiba datang seorang anak muda dengan suaranya yang terdengar berat “Bu…, saya boleh minta beras bu…?”, katanya meminta pada saya. Belum sempat saya menjawab dia berkata lagi, “Tolong bu….saya belum makan…”, suaranya sudah mulai terdengar memaksa dengan wajah yang tidak ramah. Sebetulnya saya tidak begitu ingin memberinya, karena disamping terlihat masih sangat muda dan sehat, saya juga melihat penampilannya yang agak aneh cenderung seperti pemusik rock…saya khawatir dia bukanlah peminta-minta tetapi orang yang tidak baik. Tetapi Roh Kudus membisikkan hati saya, untuk mau memberikan yang dibutuhkannya, seperti ayat Alkitab yang tengah saya baca. “Lagi pula tidak mungkin orang muda ini meminta-minta kalau dia punya uang untuk membeli beras.”, pikir saya lagi. Akhirnya saya tergerak untuk memberikan dia beras sesuai kemampuan saya

Pada pagi ini, ayat renungan mengajak untuk membuka tangan kita lebar-lebar bagi saudara-saudara kita, yang tertindas dan miskin. Di dalam hidup ini, saat kita mau memberi terkadang kita terpengaruh dengan penampilan seseorang. Terkadang kita melihat-lihat apakah orang itu pantas atau tidak untuk mendapatkan perlakuan istimewa dari kita. Saat mau memberi, kita berpikir-pikir dulu apakah kita melakukan yang benar atau tidak. Tuhan mengajak kita untuk memberi kepada mereka yang membutuhkan. Tuhan selalu membuka tanganNya untuk menolong kita, untuk memberkati kita. Saat kita membutuhkan pertolongan, Tuhan akan memberikannya. Mari kita melatih diri kita menolong sesama kita yang membutuhkan dengan tangan yang terbuka lebar dan penuh kasih.

May God help us to be the channel of blessings to the needy !