Mazmur 119:105 “FirmanMu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.”
Pagi itu, matahari bersinar begitu cerahnya seakan turut bergembira ketika menyaksikan tiga anak remaja pria berusia sekitar 12 tahun menyerahkan hidup mereka kepada Yesus, dalam baptisan kudus yang diadakan di sebuah pantai yang indah. Salah seorang dari ketiga anak remaja tersebut adalah putra kami. Betapa hati saya dan istri diliputi dengan kebahagiaan surgawi. Seusai upacara baptisan, setiap jiwa yang baru dibaptis menerima bingkisan dari gereja berupa sebuah Alkitab. Anak kami dan teman-temannya terlihat sangat senang dengan hadiah tersebut. Dalam hati kami berdoa, semoga anak-anak yang masih muda ini boleh semakin bertumbuh dalam kasih dan pengenalan akan Yesus dan senantiasa setia dalam kebenaran.
Hari-hari berikutnya setelah baptisan itu adalah hari-hari yang diisi rutinitas kesibukannya sebagai pelajar. Namun ada satu kebiasaan baru dari anak kami ini, yaitu ia rajin membaca Alkitab yang dihadiahkan oleh Gereja. “Pa, boleh belikan Alkitab yang lain?”, tanyanya pada suatu hari. “Memangnya Alkitab yang dihadiahkan gereja mana?” saya balik bertanya. “Sudah selesai dibaca. Mau baca yang tulisannya agak besar, Pa”. Oh, rupanya dia sudah menyelesaikan membaca Alkitab hadiah dari gereja, tepat setahun setelah dia dibaptis. Sejak itu, setiap ulang tahun baptisannya, dia pasti menyelesaikan bacaan Alkitab tahunannya. Tatkala sesekali istri saya mendapati dia sedang membaca Alkitabnya, maka ia suka membisikkan di telinga anak kami doa syukur kepada Tuhan karena kecintaannya akan firman Tuhan. Seiring dengan pertambahan usianya, anak ini mulai membaca Alkitab dengan berbagai versi yang terkadang ada penjelasan tambahan. “Pa, Alkitabku yang sedang dibaca sekarang hilang. Sudah dicari-cari enggak ketemu”, katanya. “Apakah sudah diumumkan?“, sahutku. “Sudah, tapi sampai sekarang enggak ada yang kembalikan. Bagaimana ya? Lebih baik hilang yang lain deh. Jangan Alkitab”, katanya dalam satu kesempatan berkomunikasi melalui telepon. Kamipun sama-sama berdoa, semoga yang menemukan Alkitab itu akan mengembalikannya. Sementara itu kami sibuk mencari tahu dari teman-teman dimana bisa mendapat Alkitab dengan versi yang sama. Rupanya versi itu sudah tidak di cetak lagi. Numun, untunglah ada seorang teman yang mempunyai kenalan dan bisa mendapatkan satu copy, meskipun harus menunggu hampir dua bulan. Anak kami senang, dan kamipun senang, karena dia bisa menemukan ganti Alkitabnya yang hilang dan kami berharap biarlah yang menemukan Alkitab anak kami, ia akan rajin membacanya juga.
Ayat kita hari ini mengatakan bahwa firman Tuhan itu adalah pelita bagi kakiku dan terang pada jalanku. Sejak kita bangun pagi hari sampai malam, biasanya hari-hari kita penuh dengan daftar hal-hal yang harus dikerjakan. Harus kita sadari bahwa kita hidup di dalam dunia yang penuh dengan kejahatan. Kita memerlukan Firman Tuhan untuk menuntun setiap langkah hidup kita agar kita tidak tersandung. Alkitab sendiri bisa di dapat dalam berbagai cetakan dan versi. Namun yang membuatnya berbeda, bukan karena harga, bahan atau kwalitas cetakannya, tapi kuasa yang ada di dalam Firman itu yang sanggup mengubahkan, memberikan penghiburan, nasihat dan pengajaran serta janji-janji Ilahi. Raja Daud mengatakan berbahagialah orang yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Apakah saudara dan saya ingin berbahagia? Sudah pasti. Mari kita menyelidik FirmanNya. Syaloom.
Mari kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.