Sunday, February 20, 2011

Mendahulukan Yang Terutama

Matius 6:33 ”Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaranNya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.


“Wah, tidak terasa, sudah empat hari anak kita dirawat di rumah sakit ini ya Ma?” kataku memulai pembicaraan kami. “Iya Pa. Padahal anak kita baru mulai belajar berjalan. Dia sudah tidak betah di tempat tidur terus”, jawab istriku. “Oh iya. Makanya kita harus bener-bener perhatikan jarum infus di tangannya, supaya tidak ditarik dan mencelakai anak kita”, lanjutku mengingatkan istri. Sepanjang waktu itu, saya harus pulang pergi dari rumah ke RS, untuk mengantar keperluan istri dan anak kami. Hal ini saya lakukan pagi hari sebelum berangkat kerja ke kantor dan sekembalinya dari kantor. Saya berusaha sekuat tenaga untuk melalui semua hal itu walau badan terasa lelah karena kurang tidur. Belum lagi pekerjaan yang menumpuk di kantor, memikirkan kondisi anak yang sedang sakit dan istri saya yang juga belum lama sembuh setelah di rawat di rumah sakit beberapa hari lamanya, disamping pentingnya mengikuti kegiatan gereja yang sedang berlangsung selama 10 hari berturut-turut.

Bilamana hari itu hari jatuh pada hari Jumat, biasanya pekerjaaan kantorku tidak terlalu banyak, sehingga kecenderungannya saya dapat meninggalkan kantor tepat waktu untuk tiba di rumah lebih cepat dari hari kerja biasanya. Namun hari Jumat kali ini saya sibuk luar biasa oleh karena adanya perubahan-perubahan yang dilakukan oleh tim manajemen yang menuntut banyak hal harus disiapkan sementara petang harinya saya mendapatkan jadwal pelayanan di gereja. Saya akan cepat pulang kantor hari ini, itu yang ada dalam benakku, sehingga segera saya selesaikan tugas yang tersisa di hari sebelumnya. Baru saja menyelesaikan tugas yang tersisa kemarin, tiba-tiba atasanku menghampiriku dan berkata, “Tolong selesaikan tugas ini...“ Dan baru saja bosku berlalu dari meja kerjaku, rekan kerja yang lain juga meminta bantuanku untuk mempersiapkan data lainnya yang segera dibutuhkannya. „Hmmm.... gimana ini, yang kemarin saja belum selesai, sudah ditambah sama dua kerjaan lain yang harus selesai segera. Apa mungkin saya bisa selesaikan hari ini?“, pikirku. Namun saya mulai mengerjakannya dan konsentrasi untuk menyelesaikannya, gantinya mengeluh alias ngedumel. Akhirnya tugas yang kemarin, terselesaikan sebelum aku istirahat makan siang. Aku kembali ke meja kerja setelah pulang makan siang, membuka bacaan Alkitab tahunan saya sambil berpikir dalam hati, ”Aku tidak boleh lalai dalam membaca Alkitab ini, walau tugasku masih ada segudang yang harus terselesaikan dalam setengah hari ini”. Akhirnya seluruh tugasku dapat terselesaikan sesuai jadwal sore itu. Aku begitu bersyukur karena akhirnya bisa pulang cepat ke rumah.

Saudara/i-ku, marilah mengutamakan Tuhan dalam kehidupan kita, dalam segala sesuatu yang kita perbuat, pastilah Dia akan menolong kita melalui kesulitan, rintangan, masalah yang menghadang kehidupan kita. Dia akan menambahkan pengetahuan, hikmat, dan mencukupkan segala kebutuhan kita, jika kita mendahulukan Dia dalam segala hal seperti ayat kita pagi ini. Jadilah engkau dan aku menjadi hamba Allah yang setia dan mendahulukan Dia dalam segala perkara hidup kita oleh sebab ada batas hari dan batas umur bagi kita, namun kesetiaan kita tidak pernah sirna begitu saja oleh sebab Allah yang kita sembah adalah Allah yang tidak dibatasi oleh umur dan waktu.

Selamat berhari libur.


Mari kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.