Thursday, February 03, 2011

Sudah Siapkah Anda ??

Filipi 3:20 “Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat.”






Sudah direncanakan untuk ijin pulang cepat dari kantor. Sepanjang hari itu saya tidak tenang untuk duduk di kantor. Keinginan yang kuat untuk datang pertama kalinya menyaksikan pertandingan bola di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Hal ini bukanlah sebuah kebetulan karena yang bertanding hari ini adalah Indonesia vs Malaysia. Pertandingan pertama di babak penyisihan grup A. Kita tahu bagaimana gengsi dari sebuah pertandingan ini. Bukan sekedar pertandingan olah raga biasa, tetapi sudah menyangkut harga diri sebuah bangsa. Dan pastinya, pergi ke stadion untuk pertama kalinya sudah banyak wejangan yang diberikan mengingat bagaimana anarkisnya supporter fanatik sepak bola di Indonesia. “Nak, jaga dirimu selama menonton pertandingan, supaya kamu tidak terkena musibah dan bahaya.” tegas ibu kepadaku. “Tenang mom, aku pasti jaga diri.”, jawab saya menenangkan mama.


Saya dan teman-teman saya memang termasuk yang fanatik. "Friends, kita musti jaga diri. Kalau nanti ada yang anarkis, kita jangan ikut-ikutan deh..., okay?", ajak saya kepada teman-teman. "Sip deh...!", kata semua mengangguk setuju. Pada saat saya menjejakkan kaki masuk ke area SUGBK, sorak sorai memekakkan telinga terdengar. "Indonesia...! brum...brum brum...! Indonesia...! brum...brum...brum...!", teriakan puluhan ribu orang secara bersahut-sahutan diiringi tambur terdengar dari baris antrian loket tiket. "Garuda di dadaku...! Garuda kebanggaanku...!", sambut yang lain lagi dari ujung sana. Belum lagi semua orang dengan atribut merah-putih lalu lalang. Sontak timbul sebuah perasaan bangga yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya. Sempat saya bertanya pada diri saya, dimana sisi anarkisnya? Kok sepertinya aman-aman saja. Akhirnya tibalah saya di pintu gerbang antrian tiket. Saat saya masuk, atmosfer stadion sudah saya rasakan. Dan tibalah di tribun sector 19. WOW! Saya mulai terkagum dengan atmosfernya. Takut? Tidak. Merinding? Ya!


Mulailah saya mengeluarkan Blackberry untuk melakukan live report dari Senayan. "Wah sinyal tidak ada! Tandanya SOS warna merah." Sambil tersenyum kecil saya berkata dalam hati, "Seandainya di dalam gereja bisa seperti ini juga." Pertandingan hampir dimulai, teriakan-teriakan dukungan semakin menggema, namun ada juga cercaan untuk tim lawan. Pada saat Timnas masuk ke dalam lapangan dan mulai dikumandangkan lagu Indonesia Raya, tanpa sadar seluruh stadion hening sesaat sebelum menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama- sama. Bersama sekitar 80 ribu rakyat Indonesia, termasuk saya, menyanyikan lagu Indonesia Raya. Hati ini bergetar. Dan di akhir pertandingan, Indonesia pun menang dengan skor akhir 5 – 1 . Walaupun pada akhir dari turnamen ini Indonesia gagal menjadi juara, namun saya adalah orang Indonesia yang paling bangga dengan adanya efek NASIONALISME pada diri rakyat Indonesia.


Oh, betapa sebuah pelajaran menarik yang saya dapat hari itu. Bayangkan pada saat kita mau memasuki kerajaan Surga, dimana nyanyian-nyanyian kemenangan yang membesarkan nama Tuhan dinyanyikan. Semua orang menggunakan pakaian yang sama. Pakaian kemuliaan. Pada saat Tuhan menaiki takhtaNya, segenap umat menyanyikan lagu kemuliaan bersama-sama. Saya merinding menyanyikan bersama 80 ribu manusia di pertandingan final, bagaimana di Surga nanti? Allah sumber berkat dan kehidupan kiranya memelihara kita hingga Maranatha. Selamat menikmati hari bekerja yang Allah telah percayakan kepada kita dan bersyukurlah kepadaNya. Selamat berjuang untuk mempertahankan iman hingga Yesus datang dan Ia akan memahkotai kita dengan mahkota kehidupan dan kemenangan selama-lamanya.


Hari yang termulia, bila ku jumpa Dia, memandang wajah Yesus Juruslamat yang Setia.
Dia pegang tanganku dan pimpinku sampai surga.
Oh, hari yang sungguh termulia


Mari kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.