“Kita jadi jenguk Jeremy pagi ini ya…”, ucap Meiske Tampubolon mengingatkan di telepon pada hari Selasa pagi 1 Februari 2011. Kami janjian untuk langsung bertemu di lobi R.S. Mitra Keluarga Bekasi Barat. Dari kejauhan saya melihat wajah Ibu Meiske yang terlihat tidak begitu cerah. “Aku ditabrak motor ketika mau menyeberang jalan.”, katanya sambil tetap tersenyum. “Ya ampun Meiske, kasihan sekali !”, ujar saya kaget. Saya lihat kaki kanannya bengkak, sementara kaki kirinya terluka dan memar. Tapi Meiske dengan tenang mengatakan bahwa dia tidak merasa terganggu dan tetap ingin melakukan pelayanan. Pertolongan pertama yaitu obat gosok minyak Tawon sudah diberikan.
Berjalan sedikit perlahan kami menuju lift yang membawa ke lantai 4. Karena sedang dibersihkan maka pintu 407 terlihat terbuka. Melongok sedikit saja kami sudah langsung bisa melihat wajah Leni yang sedang memberikan susu untuk Jeremy. “Hallo Jeremy….!”, sapa kami disambut senyum ramah khas Jeremy yang selalu kita temui jika bertemu di kebaktian. “Jeremy sakit ya…?”, tanya saya, yang langsung disambut anggukkannya. Dia hampir tidak terlihat seperti anak yang sakit karena wajahnya cerah ceria. Hanya selang infus-lah yang menandakan dia sedang sakit. Sementara Ibu Meiske menyerahkan bingkisan kasih dari jemaat, Jeremy yang sedang asyik minum susu sambil tiduran sama sekali tidak terganggu. Dia hanya tersenyum menandakan dirinya sudah sangat mengenal kami. Jeremy diopname karena radang tenggorokan. Setiap diberikan makanan dan minuman dia muntah. Itu sebabnya harus diberikan infus supaya dia tidak lemas. Kami katakan kepada Lenny, berdasarkan pengalaman memang anak usia di bawah lima tahun masih rentan terhadap penyakit. “Nanti juga kalau sudah sekolah pasti jarang sakit ya….!”, kata kami kepada Jeremy. Kepalanya yang mungil kembali mengangguk, seakan mengerti apa yang kami katakan.
Lagu “Sebrang Langit Biru” adalah lagu pembuka yang telah dipilih Ibu Meiske selaku pimpinan Dorkas dan BWA. Seperti biasa kami mendengarkan renungan singkat. Ibu Evelyn Sormin membawakan renungan yang diambil dari buku Tesalonika. Isinya mengatakan bahwa Tuhan itu selalu baik dan melindungi kita. “Sebagai umat Tuhan kita pantas berterima kasih dan bersyukur karena Tuhan selalu memberi tahu akan hal-hal yang dengan setia Dia lakukan untuk umatNya. Kita percaya Jeremy akan segera sembuh dan bisa kumpul lagi bersama papa dan mamanya. Karena itulah janji Tuhan dalam firman-Nya.”, ucap Ibu Evelyn memberikan kekuatan kepada Ibu Lenny Silitonga. Ibu Evelyn juga menyampaikan bahwa Jemaat Kemang Pratama ikut mendoakan untuk kesembuhan Jeremy. Kami tutup kebaktian dengan berdoa bersama-sama.
“Kalau makannya banyak, rencananya dokter hari ini akan mencopot infusnya.”, kata Lenny pada kami. “Porsi makan dari rumah sakit cukup nggak?”, tanya Ibu Meiske. "Kurang kak… ", jawab Lenny. “Wah kalau dia doyan minta tambah aja Len ! Jangan malu-malu. Karena makanan anak-anak kan tidak bisa dibeli sembarangan.”, kata saya melanjutkan. ”Okelah, nanti saya minta tambah deh. Benar juga apa yang dikatakan Kak Meiske dan Kak Evelyn,” jawab Lenny dengan senang. Karena sudah waktunya, kami mohon diri. Lambaian tangan yang diberikan Jeremy membuat kami jadi tertawa gembira. Anak-anak memang selalu membuat kita bisa terhibur, walau mereka sedang sakit sekali pun.
Sampai ketemu hari Sabat di gereja ya Jeremy …! Tuhan memberkati kita semua.
-butterfly-