Thursday, February 10, 2011

Injil Di Samaria

Hari Rabu Malam 9 Februari 2011, jemaat Kemang Pratama memulai kebaktian Permintaan Doa tepat pukul 19.30. Sebelum menyanyikan Lagu Sion nomor 125, “Apakah Jangkarmu Akan Tahan” , Pdt. Sonny Kapitan mengundang semua hadirin untuk mengundang kehadiran Roh Suci melalui doa dalam hati masing-masing. Setelah lagu dinyanyikan, ibu Lince Manurung melayangkan doa pembukaan. Lagu pujian malam ini dibawakan oleh ibu-ibu Jemaat Kemang Pratama dengan judul “Pada Jam Ku Berdoa” dari Lagu Sion no. 172.

Kesaksian datang dari bapak Sontani Purnama yang menceritakan bahwa sekitar 2 minggu yang lalu, ketika dalam perjalanan dengan mengendarai mobil menuju ke acara pelepasan ibunda dari bapak Marlan Sianturi, ditengah perjalanan tiba-tiba, dalam kecepatan tinggi, mobil menghantam balok yang cukup besar yang melintang ditengah jalan tol. Semua penumpang terkejut. Tetapi syukur kepada Tuhan, tidak terjadi sesuatu apapun dan mobilpun terus berjalan. Sesampainya di tempat tujuan ternyata bannya kempes dan kedua peleknya retak. Bapak Sontani bersyukur karena dengan kondisi mobil yang demikian tidak terjadi sesuatu apapun yang tidak diinginkan. Dan, pada sore tadi, Timothy terserempet motor sampai jatuh. Namun, karena pertolongan Tuhan, tidak apa-apa.

Selesai kesaksian, Pdt. Sonny Kapitan mengundang jemaat untuk berdoa dua atau tiga orang dan topik doa malam ini meliputi: Rencana KPA di tempat ibu Sijabat pada hari Jumat jam. 12.00, KPA Inkopol, KPA-KPA yang sudah ada dan KPA yang akan dibentuk, yang sakit Michael Tawas, bapak Gilbert Sinaga dan yang sakit lainnya, Family Of the Month - Kel. Donny Ham, Firman Tuhan yang akan didengarkan, dan permintaan lainnya yang dapat disisipkan dalam doa.

Selesai doa kelompok, bapak Dixon Simanjuntak membawakan Firman Tuhan dengan judul “Injil Di Samaria“ , yang diambil yang diambil dari buku “Alfa dan Omega Jilid 7” Pasal ke-11. Sebagai umat Tuhan kita harus memiliki keinginan yang sangat untuk dapat menjangkau di sekeliling kita untuk datang kepada Tuhan. Ini tidak mudah dilaksanakan. Sama seperti Stefanus, dan Nicodemus pada masanya. Ada begitu banyak tantangan. Saulus yang sangat menginginkan agar semua pengikut Yesus harus dibunuh, dia juga tidak menginginkan ada yang berbakti. Namun, disisi lain, Nicodemus tergerak hatinya untuk melindungi pengikut-pengikut Yesus dan setiap orang yang ingin berbakti. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menghadapi tantangan itu adalah dengan berdoa, giat mengabarkan injil, agresif (aktif) dan usaha usaha lainnya untuk mengabarkan kebenaran Tuhan kepada banyak orang. Demikian juga dengan kita, kita harus memiliki target KPA, usaha untuk memberitakan kebenaran kepada sekeliling kita. Pekabaran Firman Tuhan tidak akan dibiarkan begitu saja. Tuhan akan campur tangan dengan mengirimkan Roh KudusNya kepada kita sama seperti kepada Filipus, Nicodemus, dan Saulus, yang bertobat menjadi Paulus. Allah menunggumu.

Untuk meng-aminkan Firman Tuhan yang baru disampaikan, maka Jemaat menutup malam permintaan Doa ini dengan menyanyikan Lagu Sion 159 “Mari Kita Kerja bagi Tuhan”. Ayat ke-1 dinyanyikan bersama-sama, ayat ke-2 oleh para wanita, ayat ke-3 oleh para pria dan reff dinyanyikan bersama-sama. Acara kebaktian diakhiri dengan doa tutup oleh Bapak Dixon Simanjuntak

-Mei-