Kolose 3:20, "Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan."
"Ma, saya mulai minggu depan akan mengikuti ekstra kurikuler pramuka, dan saya sudah mendaftarkan diri. Kegiatannya dilakukan 3 kali dalam satu minggu, yaitu hari Minggu, Rabu dan Jumat", demikian saya sampaikan kepada orangtua saya bahwa ada kegiatan tambahan untuk saya lakukan mulai minggu depan. "Tapi bagaimana dengan jadwal les MIPA dan bahasa Inggrismu? Kan jadwalnya bersamaan?", sahut mama. "Ah Mama, gampanglah itu, nggak usah les juga, saya pasti bisa mendapat nilai yang bagus", saya menggampangkan situasi yang terjadi. Akhirnya mama tidak bisa memaksa karena saya bersikeras dengan keputusan saya.
Minggu pertama saya jalani kegiatan ini sangat menyenangkan. Dimulai dengan belajar baris-berbaris, tali-temali, dan yang lainnya. Satu saat, kami akan mengikuti lomba baris-berbaris yang akan diikuti oleh sekolah-sekolah lain. Saya mempunyai banyak teman baru bukan hanya dari sekolah tempat saya belajar tetapi dari sekolah lain juga pada saat mengikuti pertandingan-pertandingan. Selain itu, sebelum pelantikan dilaksanakan, kami mengadakan kegiatan berkemah. Banyak persiapan yang harus kami lakukan, mulai dari ujian kenaikan tingkat dan cara-cara berkemah yang benar. Tentunya kegiatan ini sangat menyita waktu saya. Dua les yang biasa saya ikuti (les MIPA dan bahasa Inggris) sudah tidak pernah saya ikuti lagi. Bahkan saya sudah sangat jarang sekali belajar. Karena setiap kegiatan perlombaan atau pun perkemahan, waktu ekstra kurikuler ini bertambah, bukan hanya tiga kali dalam seminggu, tetapi bisa sampai empat hingga lima kali seminggu. Setiap pulang ke rumah setelah seharian mengikuti kegiatan yang melelahkan ini saya langsung tertidur pulas. Melihat keadaan saya, mama mengingatkan saya kembali, “Nak, kamu harus seimbang dalam belajar dan kegiatan. Kamu masih seorang pelajar, dan kamu harus lebih banyak belajar ketimbang kegiatan itu. Jangan sampai nilaimu nanti jadi turun ya ”. Tapi saya tidak mengindahkan nasihat yang mama sampaikan. Saya terlanjur sudah sangat menyukai kegiatan saya ini. Sampai tiba waktu ujian akhir semester dan saya melihat raport saya yang sangat tidak memuaskan.
Betapa sering kita merasa lebih mengerti diri kita sendiri dibandingkan dengan orang tua kita, bahkan ibu yang melahirkan kita. Itulah sebabnya, tidak jarang kita tidak acuh atas setiap nasihat dan didikan orang tua kita. Kemampuan kita menuruti nasihat dan petunjuk orang tua, yang adalah Allah yang kelihatan, akan memampukan kita untuk mengikuti nasihat dan petunjuk Orang Tua seluruh mahkluk alam semesta ini, yakni Allah Sang Pencipta. Mustahil kita dapat menurut dan menghormati Allah yang tidak kelihatan jikalau orang tua yang merupakan Allah yang kelihatan bagi kita pun masih gagal untuk kita turuti dan hormati. Mari kita manfaatkan waktu yang Allah berikan bagi kita untuk menghormati dan mengasihi orang tua kita, sebab tidak ada rahasia panjang umur yang lain di dalam Alkitab selain hormat terhadap ayah dan ibu.
Selamat mengasihi dan menghormati orang tua kita masing-masing.
Mari kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.