Tuesday, February 08, 2011

Ketika Badai Menerpa


Amsal 17:22, “Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang”




Petang yang naas itu menghebohkan rombongan kami tatkala kami mendengar suara ibu kami berteriak, "Aduh...!!!". Seketika itu, saya yang sedang asyik berbincang dengan paman demikian juga istri dan anak-anak saya yang berjalan di belakang kami, dikejutkan dan secara serentak menoleh ke belakang. "Wow …!". Serta merta aku lari mendapatkan ibuku yang terjatuh dan sedang berusaha ditolong oleh istri saya. Saya, istri dan paman membangunkan ibu dari lantai tempat ia terjatuh. Begitu bahagianya hati ibu kami membuat ia melangkah dengan semangat tanpa memperhatikan lantai di areal parkir mobil tempat kami berjalan. Ternyata, lantai itu tidak rata sehingga sebelum istri saya sempat memberitahu jalanan yang mendaki tersebut, ibu kami sudah sempat terjatuh terlebih dahulu. Ibu mengeluh sakit pada bagian lututnya, kami pun merasa bersalah dan cemas. Jangan sampai ibu tidak sehat sepanjang perjalanan kami. Perjalanan pun akhirnya kami lanjutkan sambil menuntun ibu kami dan berkata, “Jalannya pelan-pelan aja mama supaya tidak tambah sakit dan terjatuh lagi. Nanti kita mampir di apotek untuk beli obat gosok supaya rasa sakitnya berkurang.”


Waktu menunjukkan pukul sepuluh malam saat kami beranjak dari lokasi wisata menuju kembali ke rumah. Obat gosok dioleskan di bagian lutut ibu yang terjatuh lalu kami beranjak tidur. Namun satu hal yang membuat kami terharu saat ibu kami berdoa sebelum tidur dan berkata, “Ya Tuhan, aku datang berkunjung ke tempat ini dengan hati yang senang. Saya ingin menikmati berbagai keindahan ciptaan-Mu di tempat ini. Janganlah Tuhan biarkan aku mengalami penyakit ini sehingga tidak dapat melanjutkan perjalanan kami sesuai rencana semula.” Esok pagi ibu didapati dalam keadaan sehat. Lutut yang terhempas saat jatuh tidak lagi terasa sakit dan perjalanan dapat diteruskan sesuai dengan rencana. Kami sangat bersyukur kepada Tuhan karena hati ibu kami yang bergembira dan bersemangat untuk bertamasya telah menolong kesembuhan bagi dirinya sendiri.


Demikianlah sesungguhnya kesembuhan atas penyakit yang kita derita, jalan keluar atas permasalahan yang kita alami, tantangan hidup yang setiap saat menghampiri kita, lebih banyak ditentukan oleh seberapa bersyukur kita kepada Tuhan, seberapa rela kita menerima setiap keadaan yang terjadi dengan hati yang penuh harapan kepada Tuhan, maka kuasa penyembuhan, pertolongan dan mujizat sorga akan bermakna, sebab Allah menghendaki kita untuk berusaha sambil berdoa, yakin dan berharap kepada kuasa sorga maka segala sesuatu dapat terjadi bahkan yang mustahil sekalipun di mata manusia dapat menjadi pengalaman kita, sebab bagi-Nya tiada yang mustahil.

Allah menolong saudara dan saya untuk memiliki hati yang gembira dalam setiap keadaan dan terimalah mujizat dari Allah turun atas kita semua. Allah memberkati kita sekalian. Amin.


Mari kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.