Tuesday, February 01, 2011

Kisah Tentang Kaca Spion

Filipi 3:13-14 Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang ada di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

Setiap kali menyetir sendirian saya selalu bermain dengan pikiran – pikiran saya yang terkadang membawa saya kepada suatu konsep kehidupan. Dan benda yang yang setiap kali saya lihat, secara tak sadar membuat ide – ide baru itu datang. Sudah sejak lama saya ingin menulis sesuatu tentang kaca spion. Di mobil ada 3 unit kaca/cermin yang digunakan untuk melihat ke belakang. Di kiri, di tengah dan di kanan. Ditempatkan secara berbeda untuk memberikan kemudahan perspektif melihat bagian yang ada dibelakang tanpa kita harus menoleh ke belakang.

Suatu kali saya melihat lewat kaca spion, ada seorang tukang topeng monyet sedang mengamen dipinggir jalan, memaksa monyetnya untuk mau berdiri menggunakan topeng bayi. Terlihat pula ada seorang ibu tua yang sedang mengetuk jendela mobil mengharapkan sebuah sedekah diantara antrian mobil yang begitu panjang. Kaca spion membantu untuk memberitahukan apakah saya aman untuk mengambil jalur yang berbeda saat saya ingin mendahului mobil yang berada di depan saya, kaca spion juga membantu saya untuk menempatkan mobil saya dengan benar pada saat parkir.

Kaca spion dapat memperlihatkan beberapa ekspresi orang yang berada di mobil yang dikendarai orang lain, juga ekspresi orang yang berada di belakang atau samping mobil saya. Namun yang lebih penting dari kaca spion ini adalah kaca transparan yang ada di depan kita, yang harus kita lihat untuk membawa kita terarah kepada tujuan yang kita inginkan.

Di dalam hidup, kita jangan hanya terpaku akan kaca spion kita masing-masing yang selalu membawa kita melihat apa yang ada dibelakang kita. Karena pada saat kita mengendarai, kaca spion hanyalah “pembantu” agar kita lebih siap lagi untuk maju ke depan. Di depan kita ada kaca transparan yang lebih besar ukurannya, yang menolong kita untuk meraih tujuan kita. Undanglah Kristus menjadi kaca transparan bagi saudara dan saya sehingga kita dapat melihat dan melangkah dengan jelas tujuan yang harus kita gapai. Allah sumber hikmat dan kehidupan kiranya menyertai kita sekalian. Selamat beraktifitas.

Past will always behind you and you can’t escape from it. Put them as your rear view mirror to help you to move, to help you to reach your destination.

Mari kita bagikan Roti Pagi ini kepada sahabat kita dengan menggunakan tombol "Tell A Friend" di bawah ini.