Wednesday, February 09, 2011

Melawat Bapak Gilbert Sinaga

Karena hujan yang tidak kunjung berhenti, hari Minggu 6 Februari 2011 kemarin membuat kita menjadi enggan untuk keluar rumah. Rasanya lebih nikmat diisi dengan bersantai saja. Saya sedang duduk menonton film Mr. Bean bersama anak-anak ketika suamiku mendapat info bahwa bapak Gilbert Sinaga dirawat di rumah sakit Mitra Keluarga Bekasi Barat. Info saya teruskan kepada Ibu Meiske Tampubolon yang ketika dihubungi sedang mengantarkan putranya, Junior, les musik. Kami pun sepakat untuk melawat pada malam hari. Ibu Meiske ditemani Pak David Tampubolon dan Junior sudah menunggu kami di lobby. Segera kami menuju kamar 534 dimana bapak Gilbert dirawat. Ibu Meiske menyampaikan bingkisan kasih dari jemaat Kemang Pratama, seraya menyalam pak Gilbert. Belum lama kami menyapa Gilbert, tiba-tiba pintu terbuka. Ternyata wajah pak Jeff Eman dan ibu Susy yang terlihat, maka kedatangan kami menjadi seperti rombongan.

“Departemen BWA dan Dorkas kali ini datang membawa rombongan besar, tidak hanya berdua saja seperti biasa. jadi ini perlawatan spesial loh!” kata Ibu Evelyn membuka pembicaraan malam itu sambil tertawa diikuti yang lain. Walaupun sakit, wajah Pak Gilbert terlihat cukup ceria. Beliau memulai cerita kenapa sampai harus dirawat. “Jadi seperti biasa, jam makan siang saya ke Senayan City. Saya tertarik untuk mencoba makan Pecel Madiun. Katanya sih tidak pedas, tetapi ketika dimakan ternyata pedasnya sudah terasa di mulut. Mulai dari situ perut rasanya kurang enak dan tidak lama setelah itu suhu tubuh mulai naik.”, kata Pak Gilbert dengan lancar. Sementara Gilbert masih bercerita, kembali pintu terbuka. Kali ini Ibu Fanny, istri dari Gilbert, bersama Jenny, adik ipar, datang juga, “ Oh jadi bukan DBD ya…?”, tanya Pak Ramlan. “Syukur, bukan itu penyakitnya…”, sambung Gilbert lagi. “Wah baguslah. Berarti diberi keringanan ya…”, sambung pak Ramlan. Semua kami jadi tertawa. “Dipaksa, supaya cuti tuh…!”, celetuk Jenny. Semua kami jadi tertawa lagi. Kebaktian singkat dipimpin oleh Ibu Meiske dengan mengajak semua menyanyi dari Lagu Sion berjudul “Tiada Lain Pelindung Sperti Yesus”. Doa pembuka dilayangkan oleh Bapak Jeff Eman. Sebuah lagu spesial menjadi lebih istimewa karena dibawakan oleh kwartet kaum pria.

Renungan singkat yang disampaikan oleh Ibu Evelyn diambil dari buku Mazmur yang menyebutkan, “Tuhan itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikanNya.” “Hal ini mengingatkan kita bahwa pada awal mulanya semua yang Tuhan jadikan itu baik. Tetapi karena dosa, maka ada penyakit, kesusahan, kekecewaan dan kesedihan. Tetapi Tuhan juga memberikan kita rahmat untuk kita mengerti bahwa ada penyertaan dan penghiburan jika kita percaya kepadaNya.”, kata Ibu Evelyn memberi semangat kepada Pak Gilbert dan Ibu Fanny. “Kita percaya Pak Gilbert akan segera mendapat kesembuhan sempurna dari Tuhan melalui semua doa dan usaha yang dilakukan”, tutup Ibu Evelyn mengakhiri renungannya. Setelah menutup dengan doa, kami pun bergegas pamit. Tetapi terhenti karena kembali pintu terbuka. Wahhh… kali ini wajah Pendeta Sonny Kapitan yang terlihat. Maka rombongan kami bertambah lagi. Hahaha… Karena waktu yang cukup ketat, karena kami semua harus ke gereja untuk mengikuti malam Doa Bersama, maka Pendeta Sonny kembali melayangkan doa untuk Pak Gilbert. Kami pun semua pamit pulang.

Kita doakan semoga Pak Gilbert bisa segera pulang dan kembali berkumpul bersama Vicky, Kayla, dan Geoffrey, dan juga mamanya anak-anak ya… Tuhan memberkati kita semua.

-butterfly-