Monday, February 07, 2011

Doa Bersama Hari ke-8 - Mendoakan Jiwa Yang Terbelenggu Dalam Dosa Dan Kesalahan

Minggu, 6 Februari 2011 adalah hari ke-8 dari 10 Hari Doa Bersama yang dilakukan jemaat Kemang Pratama. Tema doa bersama kali ini adalah mendoakan jiwa yang terbelenggu dalam dosa dan kesalahan. Bertindak sebagai Song Leader adalah bapak Munas Tambunan, dengan Prayer Leader bapak Wilson Tobing. Tepat jam 20:00, Lagu pembukaan yang diambil dari Lagu Sion no. 125 dinyanyikan untuk mengawali rangkaian ibadah Doa Bersama ini. Doa pembukaan dilayangkan oleh bapak Wilson Tobing.

Pdt. Sonny Kapitan, dalam renungannya, menjelaskan arti dari mendoakan jiwa yang terbelenggu dalam dosa dan kesalahan. Terbelenggu adalah sama denga dirantai atau terikat. Sehingga orang yang terbelenggu dalam dosa dan kesalahan, tidak dapat melakukan sesuatu untuk melepaskan diri. Setiap manusia sudah terbelenggu dalam dosa (Roma 6:23). Kita semua adalah hamba dosa. Namun, selanjutnya dikatakan, “tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita”. Bahkan dalam Roma 6:22 dikatakan “Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal.” Jadi, kalau saat kita terbelenggu dalam dosa, kita merupakan hamba dosa, maka dengan kasih karunia Allah, kita dilepaskan dari belenggu dosa dan menjadi hamba Allah. Dulu, sebagai hamba dosa, kita melakukan dosa, namun sekerang, sebagai hamba Allah, kita melakukan kebenaran sesuai Firman Tuhan. Kita dibenarkan oleh iman, bukan atas perbuatan kita sendiri. (Roma 1:16-17, 3:28, 4:16). Dengan dimerdekakan dari hamba dosa, dan diangkat menjadi hamba Allah, maka kitapun harus menjangkau orang lain yang terbelenggu dalam dosa, sehingga mereka juga dapat merasakan kasih karunia Allah. Dan, diakhir renungannya, pdt. Sonny Kapitan mengajak semua yang hadir untuk mengucapkan sebuah ayat emas yang diambil dari Yohanes 3:16. Ayat ini diucapkan sambil melakukan gerakan sesuai dengan kata-kata yang diucapkan: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

Usai renungan, sejumlah 24 orang yang hadir pada malam ini, membentuk kelompok-kelompok. Di kelompok 3, yang dipimpin oleh bapak Munas Tambunan dan sekretaris Ramlan Sormin berkumpul di depan ruang operator sound system. Selain peimpin dan sekretaris, yang hadir dalam kelompok ini adalah ibu Ully Tambunan, bapak H.M. Siagian, ibu H.M. Siagian, Donny Ham, Yudith, Lince Manurung dan Lies Purnama. Kelompok ini mempunyai beberapa topik doa, antara lain yang sakit (bapak Gilbert Sinaga dan bapak Sudianto Suhardjo), Family Of the Month (kel. Donny Ham – untuk kesehatan, pekerjaan dan kerinduan untuk mendapat keturunan), Joy Siagian (kerinduan untuk mendapat keturunan), Fernando Tambunan (yang ingin melaksanakan upacara pernikahan), persatuan dan kesatuan jemaat, dan tentunya tema malam ini, mendoakan jiwa yang terbelenggu dalam dosa dan kesalahan. Setiap orang secara bergiliran melayangkan doa yang meliputi 4 hal penting yaitu: pujian, pengakuan dosa, ucapan syukur dan permohonan. Pada setiap sesi doa, kelompok ini juga menyisipkan satu nyanyian yang diambil dari lagu sion.

Setelah semua kelompok menyelesaikan doa, semua yang hadir, termasuk anak-anak dan remaja, membuat lingkaran dan berdoa. Usai berdoa, semua mengucapkan “Selamat malam. Selamat malam. Selamat malam. Puji Tuhan. Haleluya. Amin”

-aster ungu-